ruang kelas. Tak seperti biasanya, murid-murid itu tidak ada yang mengobrol. Semuanya asyik belajar begitu sampai di tempat duduknya. Suasana tampak tegang. Rupa-rupanya, hari itu Pak Guru Jono akan mengadakan asesmen. Semua anak ingin mendapatkan nilai terbaik.
Rabu pagi. Murid-murid SMP berseragam pramuka memasukiSetelah menonton video pelatihan mandiri platform merdeka belajar dengan judul “Memahami Asesmen,” Pak Jono menyadari bahwa suasana seperti itu tidak boleh terjadi. Suasana seperti itu kurang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan murid-murid.
Ibu/bapak guru, sebagai upaya menyebarluaskan tentang asesmen paradigma baru berikut saya sampaikan hasil belajar dari video tersebut sesuai dengan pemahaman saya. Semoga dengan begitu ibu/bapak guru yang sempat membaca artikel ini lebih memahami tentang asesmen dan bisa menerapkannya di tempat tugas.
Video diawali dengan kalimat pujian kepada para guru sebagai berikut: Ibu dan bapak guru hebat, selamat datang di modul memahami asesmen. Pada materi ini kita akan mempelajari asesmen sebagai salah satu bukti atau infomasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang, dan telah dilaksanakan.
Dalam materi ini kita akan bersama-sama memahami makna asesmen dalam fungsinya yang lebih berpihak kepada murid dan membantu murid mendapatkan pembelajaran yang bermakna bukan sekedar laporan yang berisi angka dan hasil belajar saja.
Kemudian dilanjutkan dengan, nah sebelum masuk ke materi mari kita segarkan ingatan kita sejenak. Di kelas, ketika ibu/bapak guru berkata, “Anak-anak, minggu depan kita akan ulangan ya.” Apa tanggapan murid kepada ibu/bapak guru? Apakah horeee. Atau yaaah. Atau mungkin ibu/bapak pernah juga mendapati orang tua murid yang ikut cemas ketika anak-anaknya akan menghadapi asesmen?
Kecemasan tersebut tentu beralasan, umumnya asesmen dipahami sebagai tahap penilaian atau bahkan penghakiman untuk menentukan apakah anak-anak berhasil menguasai materi yang telah diajarkan. Kadang asesmen juga digunakan untuk mencari murid dengan ranking tertinggi atau lima besar misalnya. Menurut ibu/bapak guru asesmen itu dilakukan untuk tujuan apa? Apakah untuk keperluan mengisi rapor atau untuk menentukan siapa murid yang pintar atau tidak? Siapa yang melampuai KKM dan yang tidak?
Mari kita telusuri sejenak. Biasanya asesmen dilakukan pada akhir penyampaian materi berupa soal-soal yang sama untuk dikerjakan oleh semua murid dan hasilnya berupa nilai atau angka yang mewakili kemampuan masing-masing murid. Cara pandang asesmen sekedar alat untuk menghasilkan nilai cenderung menghasilkan informasi yang terbatas. Dan bahkan ini bisa kontra produktif dengan semangat pembelajaran.
Apa akibatnya? Murid yang mengalami kendala dalam menguasai materi akan mendapatkan nilai kurang. Pada saat yang sama murid yang cenderung mahir akan mendapatkan nilai baik tetapi nilai tersebut hanya sebatas mengukur level pengetahuan saja tanpa memberi mereka peluang untuk meningkatkan pencapaian sesuai dengan kemampuan mereka.
Tenang ibu/bapak guru. Secara bertahap melalui pembelajaran dengan paradigma baru, cara pandang terhadap asesmen pun bergeser. Asesmen tidak lagi sekedar menjadi alat pelaporan dan penilaian kemampuan murid tetapi dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar.
Dengan demikian salah satu tujuan utama asesmen adalah memantau atau memonitor kualitas pembelajaran. Asesmen bisa dimanfaatkan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran. Apa sih bedanya? Karena memiliki fungsi memantau atau memonitor, asesmen bertujuan untuk memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu.
Dengan demikian perkembangan belajar murid dapat teramati dari waktu ke waktu. Artinya ibu/bapak yang menjadi perhatian kita bukan perihal murid mendapatkan nilai berapa? Tetapi apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan dengan kemampuan awalnya?
Selain itu asesmen juga berfungsi memetakan progres atau kemajuan hasil belajar murid. Apa maksudnya? Dengan informasi yang diperoleh melalui asesmen yang efektif guru bisa mengetahui apa yang saat ini dipahami murid dari apa yang telah dipelajarinya.
Apa yang bisa dilakukan guru degan kemampuan prasyarat atau pengetahuan murid sebelumnya yang bisa membantu pemahaman murid terhadap materi yang sedang disampaikan. Apa yang harus dilakukan guru ketika murid keliru memahami materi yang disampaikan. Kapan dan bagaimana guru bisa mulai memyampaikan materi yang baru dan dukungan apa yang diperlukan murid di kemudian hari agar pembelajaran lebih optimal.
Dengan demikian ibu/bapak guru terlihatlah bahwa prinsip-prinsip asesmen adalah sebagai berikut:
1) asesmen adalah bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Peran asesmen adalah memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan informasi yang utuh untuk apa? Untuk umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua sebagai ancuan dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
2) asesmen adalah dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik. Ibu/bapak guru, memiliki keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3) asesmen dirancang secara adil dan proporsional, valid dan dapat dipercaya atau reliabel. Mengapa demikian? Agar asesmen dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh ibu/bapak guru.
4) asesmen merupakan laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif. 5) hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Dan video pelatihan mandiri tersebut diakhiri dengan paragraf-paragraf sebagai berikut: Wah ternyata aseman bukan hanya ditujukan untuk mengevaluasi murid ya? Asesmen juga berguna bagi guru untuk mengevaluasi diri khususnya cara dalam mengelola pembelajaran dan pada gilirannya untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang efekif juga akan membantu guru dalam mengambil keputusan apa yang harus diajarkan lagi. Dan apa yang tidak perlu diajarkan lagi. Apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi. Nah ibu/bapak guru, bagaimana pandangan ibu/bapak guru tentang asesmen setelah menyimak materi ini? Sampai jumpa pada materi berikutnya ibu/bapak guru hebat.
Demikian setidaknya yang dapat saya pahami dari video pelatihan mandiri plaform merdeka belajar tersebut. Semoga bermanfaat.
Latihan soal benar atau salah.
1. Pada paradigma lama, asemen digunakan untuk menghakimi dan menentukan ranking murid.
A. benar
B. salah
2. Pada paradigma baru, asesmen digunakan untuk memonitor kualitas pembelajaran
A. benar
B. salah
Latihan soal pilihan ganda.
1. Karena memiliki fungsi memantau atau memonitor, asesmen bertujuan untuk ….
A. menghakimi murid
B. menentukan ranking murid
C. memahami posisi murid
D. menilai keberhasilan murid
2. Berikut merupakan prinsip pelaksanaan asesmen, kecuali ….
A. bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran
B. dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik
C. merupakan laporan kemajuan belajar yang rumit
D. dirancang secara adil dan proporsional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H