Di depan ruang koperasi yang bersebelahan dengan ruang OSIS, Bu Suziana mengarahkan beberapa anak laki-laki untuk mengangkat besi petutup selokan dan membersihkan sampah-sampah plastik yang menumpuk di selokan tersebut agar tidak menyumbat selokan ketika air datang dimusim penghujan.
Di sekitar parkiran motor menuju kantin tampak Ibu Hj. Hamidah memimpin beberapa anak memungut sampah. Kemudian berpindah ke depan pintu gerbang sekolah. Beberapa menit kemudian berpindah ke halaman depan sekolah, tepatnya di sebelah kiri tiang bendera. Di tempat tersebut, beberapa anak memungut sampah dan membetulkan penutup lubang selokan.
Di depan sekolah dekat gazebo beberapa anak membersihkan rumput yang menyembul disela-sela konblok warna-warni. Di bawah logo “Love SMPN 164,” Bu Mina mengarahkan beberapa anak perempuan memungut rumput dan daun-daun kering. Sementara itu, Ayu dan kelompoknya membawa sapu lidi siap menuju ke arah timur gedung sekolah.
Pak Wardi dan beberapa caraka membersihkan sepanjang pagar depan sekolah dan selokan. Caraka adalah istilah untuk petugas kebersihan sekolah dan pekerjaan-pekerjaan serabutan lainnnya. Mas Abdi dan teman-teman caraka sering berseloroh dengan istilah pengabdian tanpa batas. Karena terkadang sejak matahari belum terbit hingga matahari sudah tenggelam mereka masih sibuk bekerja di sekolah. Sementara itu para guru sudah dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing.
Pekerjaan mereka, para caraka itu sesungguhnya berat namun mereka bisa mengerjakannya dengan enjoy. Bahkan jika ada waktu senggang mereka berlatih menyanyi di ruang musik. Para caraka ini mempunyai group band namanya ”Satenem.”
Di sepanjang selokan depan sekolah, Mas Abdi, Pak Wardi, dan Kang Dede Rohman sesekali menggeser tempat sampah berwarna orange mengikuti pergerakan pembersihan sampah. Mas Jojo sesekali menyiram pohon-pohon di pot yang mulai kekurangan air. Bang Baihaki naik turun tangga membuang sampah dari beberapa kelas ke tempat pembuangan sampah di ujung barat gedung sekolah. Bang Ipul membersihkan ruangan musik yang kemarin sore baru saja dipakai untuk latihan menyanyi. Pak Bambang security menyiapkan makan dan minum untuk mereka yang bekerja. Pendeknya pagi itu tak ada satupun orang yang menganggur, apalagi mendengkur. Hehehe.