Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyambut Tahun Baru 2023 dengan Menu Sederhana

31 Desember 2022   14:52 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:58 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja di Toko Frozen. (Foto: Dokpri)

Sabtu pagi. Matahari enggan menampakkan diri. Mendung menggantung di langit. Rintik hujan turun tiada henti. Kabut tebal menghambat pandangan. Udara dingin menembus tulang.

"Ma, kita nyenengin anak-anak yuk?"

"Maksud papa?"

"Belanja di Frozen trus ke pasar."

"Iya Pa."

"Cepetan mumpung belum turun hujan."

"Siap bos."

Kami pun keluar rumah naik motor menuju Toko Frozen. Tidak begitu jauh tempatnya. Hanya keluar Gang  Bali III, belok kiri sekitar 100 meter, ketemu perempatan kemudian belok kiri lagi, udah sampai.

"Mama pilihin belanjaan, Papa ambil uang dulu di Cahaya Baru."

"Beli apa aja, Pa?"

"Mama kan yang lebih tahu kesenangan

anak-anak."

"Okelah kalau begitu."

Istriku masuk ke dalam Toko Frozen. Aku melihat dari luar toko sudah banyak orang yang berbelanja di toko tersebut. Aku berjalan kaki menuju Cahaya Baru. Orang-orang lebih suka menyebutnya CB. CB adalah semacam toko swalayan seperti Indomart, Alfamart, Ceria Mart dan yang sejenisnya. Tetapi aku lebih enjoy belanja di CB. Kebetulan aku sudah familier dengan encik dan para pelayan tokonya. Di CB hanya ada satu ATM, yaitu ATM BCA. Aku mengambil uang seperlunya saja, kemudian kembali ke Toko Frozen.

"Udah Ma, belanjanya?"

"Belum Pa."

"Ini uangnya, Papa tunggu di tempat jus."

Aku berjalan ke arah penjual jus.

Membeli jus jambu biji. (Foto: Dokpri)
Membeli jus jambu biji. (Foto: Dokpri)

"Bang buatin jus ya."

"Jus apa Pak?"

"Jambu biji."

"Baik Pak, tunggu sebentar."

Aku duduk di kursi kayu panjang. Menikmati jus jambu biji. Hitung-hitung sambil menyelam minum air. Sambil menunggu istri dapat tambahan antibodi.

Menunggu istri sambil menikmati jus jambu biji. (Foto: Dokpri)
Menunggu istri sambil menikmati jus jambu biji. (Foto: Dokpri)

Sejurus kemudian istri datang menenteng tas plastik merah penuh belanjaan.

"Mau dong Pa jus nya."

"Yaudah pesan aja."

"Bang buatin jus jambu biji juga ya."

"Baik Bu."

"Minum di sini atau dibawa pulang, Bu?"

"Minum di sini dong."

"Bawa pulang aja Ma, soalnya Papa kelamaan nunggunya. Perut udah minta jatah nih."

"Kalau gitu kita makan dulu di Soto Anjas."

"Ok, sip"

Kami ke arah Soto Anjas. Sudah agak lama kami nggak makan Soto Anjas.

"Mas Anjas menyambut kami dengan ramah."

"Pulang belanja ya Pak/Bu?"

"Iya nih, mau nyenengin anak-anak."

’’Nggak ngajak anak jalan-jalan Pak?”

’’Nggak Mas, kami menyambut Tahun Baru 2023 ini di rumah dengan menu sederhana.”

’’Baguslah Pak, cuaca sepertinya juga belum cerah.”

"Mas Anjas buatin soto daging satu ya?"

"Bening atau pakai santan?"

"Bening aja."

’’Minumya apa Pak/Bu?”

"Teh tawar saja, istriku udah bawa jus tuh."

Sebentar kemudian soto sudah jadi. Kami pun makan sepiring berdua. (Hehehe, kayak judul lagu aja).

Soto daging Mas Anjas. (Foto: Dokpri)
Soto daging Mas Anjas. (Foto: Dokpri)

 Soto sudah habis kami nikmati. Kami menuju ke Pasar Pagi Renijaya. Karena di Toko Frozen sudah belanja serba daging maka di pasar kami belanja serba buah, umbi-umbian, sayuran atau yang bisa direbus. Maksudnya sih untuk mengimbangi makanan dagingnya.

Kami belanja hanya seperlunya saja. Yang penting malam Tahun Baru 2023 nanti anak-anakku bergembira dan senang hatinya. Kami membeli buah, umbi-umbian, dan berbagai sayuran pelengkap serba minimalis. Maklum anak kami 3 jagoan semua. Jadi beli yang praktis-praktis saja.

Jagung, ubi dan singkong. (Foto: Dokpri)
Jagung, ubi dan singkong. (Foto: Dokpri)

Sesampai di rumah aku meminta istri memeriksa barang belanjaan yang dari Toko Frozen khawatir ada yang terlupa. Aku meminta Imam anak pertamaku membantu mamanya.

Belanjaan dari Toko Frozen. (Foto: Dokpri)
Belanjaan dari Toko Frozen. (Foto: Dokpri)

 Kemudian aku menyuruh ke Pak Joko untuk menggiling tebu. Pak Joko adalah teman lama. Sudah beberapa hari tinggal di rumah. Daripada nganggur aku menyuruhnya berjualan tebu. Tebu batangan dikirim dari Kediri.

Menggiling tebu. (Foto: Dokpri)
Menggiling tebu. (Foto: Dokpri)

 "Pak Joko, tolong gilingin tebu setengah ikat saja tuk jaga-jaga kalau ada tamu yang datang."

"Iya Pak."

"Siapin juga es batunya, tapi diserut dulu biar keminum semua."

"Iya, siap."

 Aku punya keyakinan biarpun cuaca dingin kalau minum sari tebu pasti seger juga. Kalau Kompasianers ada yang mau,  malam nanti silakan mampir ke rumah ya. Boleh giling sendiri sepuasnya.

#Tahun Baru 2023 #frozen #jambubiji #renijaya #saritebu #anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun