Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kuliner Pagi

29 Desember 2022   14:17 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:31 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis pagi, aku keluar rumah menuju ujung Gang Bali III. Gerimis masih mengiringi langkahku. Di depan ujung gang tak seramai biasanya. Pedagang martabak mini tidak jualan. Nasi uduk Bu Erte sudah ludes. Penjual uli bakar juga tak kelihatan. Lapak mie ayam Mas Ghofur diisi pedagang bubur.

Aku kembali ke rumah mengambil Honda Beat merah.

"Devan mau ikut papa nggak?"

"Ke mana pah?"

"Gunting rambut trus kuliner pagi, cari makan."

"Ikutan dong, tapi tungguin."

"Ok, nggak pakai lama ya?"

Rupanya Devan ke kamar mandi terus berganti kaos dan celana panjang.

Honda Beat merah menyusuri Jl. Bali Ill menuju Bali Raya ke arah Pamulang Vila. Sesampai di Bundaran arah Pamulang Vila dan Jl. Salak kami berhenti di Ceria Mart.

"Kok berhenti di sini Pah?"

"Ambil uang di ATM dulu dong."

"Nih Devan yang ambil."

"Ambil berapa Pah?"

"Sembilan ratus ribu aja."

"Kok lama Dev?"

"Devan salah pencet nomor PIN."

"Coba ulangi, jangan salah lagi."

Devan kembali memasukkan kartu ATM dan berhasil.

"Devan mau beli apaan."

"Susu Ultra aja Pah."

"Yaudah, ambil."

Kami menyeberang jalan. Jalan di sekitar bundaran yang biasanya ramai, pagi itu tampak sepi.

"Papa gunting rambut dulu, Devan beli makan ya biar nggak suntuk nunggunya."

"Iya, Devan ke warung Anjas ya Pah."

"Iya bagus."

Soto Anjas adalah kesukaan kami sekeluarga. Devan mengambil alih motor menuju warung soto Anjas. Saya masuk ke tempat gunting rambut.

"Kursi mana yang kosong Da?" Tanyaku pada Uda.

"Dua-duanya kosong Pak."

"Ok, kursi yang ini saja."

"Digunting seberapa Pak?"

"Tinggalin satu centimeter saja."

"Baik Pak."

"Kumis dan jambangnya gimana Pak?"

"Habisin sekalian."

Dibantu alat potong rambut yang baru buatan Amerika, Uda dengan cekatan melaksanakan tugasnya. Sepuluh menit kemudian.

"Sudah Pak."

"Berapaan Da?"

"Tambah kumis dan jambang jadi dua puluh lima ribu rupiah Pak." Jawab Uda.

"Terima kasih Uda."

"Sama-sama Pak."

Sekarang wajahku tampak bersih dan terasa lebih muda, hehehe. Rupa-rupanya Devan sudah menunggu di belakangku.

"Udah makan Dev?"

"Belum Pah."

"Kok belum."

"Warung soto Anjas masih tutup Pah."

"Oh, mungkin tahun baruan di kampung."

"Yuk kita ke sambal bakar di depan itu yuk."

Kami mengambil jalan menurun arah Pamulang Vila. Tepat di kiri jalan terpasang spanduk besar bertuliskan "Sambal Bakar."

"Devan udah pernah ke sini?"

"Udah."

"Sama siapa?"

"Sama Mama."

"Yaudah cepetan pesan makanan kesukaan Devan."

"Devan pesan bebek penyet bumbu manis Pah."

"Minumnya."

"Es teh manis aja."

"Ok, papa pesan lele goreng sama es teh manis."

Devan menuliskannya pada secarik kertas pemesanan dan menyerahkannya kepada juru masak.

Devan menyerahkan menu pesanan. (Foto: Dokpri)
Devan menyerahkan menu pesanan. (Foto: Dokpri)

Sebentar kemudian juru masak mengantarkannya kepada kami.

"Mantap Pah kayaknya."

"Mantap sih mantap, tapi baca doa dulu."

Menu pesanan. (Foto: Dokpri)
Menu pesanan. (Foto: Dokpri)

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar." (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari api neraka).

"Aamiin." (Semoga Allah SWT mengabulkan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun