Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Anak Membuat Rencana Kegiatan

26 Desember 2022   17:59 Diperbarui: 26 Desember 2022   19:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Rencana Harian. (Dokpri)

Tahun yang lama sudah pergi, tahun baru kini tiba. Banyak tersimpan dalam hati, kenangan tahun yang lama. Kompasianers, sebentar lagi kita akan mengakhiri tahun 2022, kini saatnya melatih anak membuat rencana kegiatan. 

Penting bagi kita sebagai orang tua mengajarkan cara membuat rencana kegiatan untuk anak-anak kita. Lantas bagaimanakah caranya?

Langkah pertama, saya ajak anak saya Devan untuk mencermati nilai rapor yang baru saja ia terima dari sekolahnya. Setelah dicermanti ternyata semua nilainya di atas KKM. Berikut rinciannya, untuk nilai pengetahuan kelompok A: Al Quran Hadits (81), Akidah Akhlak (84), Fikih (82), Sejarah Kebudayaan Islam (84), PPKN (84), Bahasa Indonesia (93), Bahasa Arab (81), Matematika (88), IPA (75), IPS (83), Bahasa Inggris (90). Kelompok B, Seni Budaya (85), PJOK (79), Prakarya (87), Aswaja (83), Baca Tulis Quran (80). Dari data nilai pengetahuan di atas ada 2 nilai yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan yaitu nilai mata pelajaran IPA (75) dan PJOK (79).

Nilai keterampilan, kelompok A: Al Quran Hadits (82), Akidah Akhlak (85), Fikih (93), Sejarah Kebudayaan Islam (84), PPKN (80), Bahasa Indonesia (88), Bahasa Arab (80), Matematika (90), IPA (75), IPS (85), Bahasa Inggris (94). Kelompok B, Seni Budaya (85), PJOK (79), Prakarya (81), Aswaja (83), Baca Tulis Quran (80). 

Dari data nilai keterampilan di atas juga terdapat 2 nilai yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan yaitu IPA (75) dan PJOK (79). Perlu diketahui bahwa KKM untuk kelas 9 dari sekolah tersebut adalah 70 dengan rentang nilai predikat sebagai berikut: 0-69 (D), 70-79 (C), 80-89 (B), dan 90-100 (A).

Langkah kedua, menentukan target yang ingin dicapai pada tahun depan. Karena saat ini Devan duduk di kelas 9 maka saya mengajarkan kepadanya membuat rencana kegiatan untuk satu tahun ke depan. 

Caranya dengan membuat kotak sebanyak 12 buah. Setiap kotak ditulisi sesuai dengan urutan bulan-bulan masehi dan target yang ingin dicapainya. 

Misalnya kotak pertama ditulisi nama bulan Januari berikut target yang ingin dicapai pada bulan tersebut, misalnya memperbaiki sholat wajib dan memperbanyak shalat sunah. 

Kotak kedua ditulisi nama Februari berikut target yang ingin dicapai pada bulan tersebut, misalnya olah raga setiap selesai shalat Subuh dan sore harinya kursus gitar. 

Kotak ketiga diisi dengan nama bulan Maret dan kegiatan memperbanyak bacaan buku ilmiah populer dan bermain futsal. 

Kotak keempat diisi dengan nama bulan April dan belajar komputer. Begitu seterusnya sampai pada bulan Desember 2023. Rencana ini sebutlah sebagai rencana bulanan tahun 2023.

Langkah ketiga, agar lebih mudah mencapainya saya meminta Devan membuat lagi kotak-kotak yang jumlahnya lebih banyak untuk membuat target mingguan. Caranya dengan membuat kotak setiap bulannya yang terdiri dari 4 kotak yang lebih kecil dengan asumsi setiap bulan terdiri dari 4 minggu.

Jika dalam satu bulan ada 5 minggu, maka pada minggu kelima saya berikan keleluasaan kepada Devan untuk memilih kegiatan yang ia sukai asalkan bermanfaat untuk dirinya.

Misalnya kotak bulan Januari didalamnya terdapat lagi 4 kotak yang lebih kecil dengan menuliskan masing-masing kotak minggu 1, 2, 3, dan 4 berikut kegiatan yang akan dilakukannya. Kita sebuat saja kegiatan di atas sebagai rencana mingguan.

Contoh Rencana Mingguan. (Dokpri) 
Contoh Rencana Mingguan. (Dokpri) 

Langkah keempat, saya meminta Devan membuat 1 buah kotak yang didalamnya terdiri dari 3 kotak yang lebih kecil. Di dalam kotak tersebut dituliskan hari dan pembagian waktunya, yaitu pagi (pukul 04.00-10.00 WIB), siang (pukul 10.01-15.00 WIB), sore (pukul 15.01-18.00 WIB) dan malam (pukul 18.01-21.00 WIB). 

Pukul 21.00-03.59 WIB adalah waktu untuk tidur. Rencana tersebut digunakan jika hari libur. Jika hari efektif sekolah rentang waktunya bisa disesuaikan. Kita sebut saja kegiatan di atas sebagai rencana harian.

Contoh Rencana Harian. (Dokpri)
Contoh Rencana Harian. (Dokpri)

Rencana tersebut boleh ditulis tangan dengan ballpoint pada sehelai kertas folio bergaris atau kertas HVS. Karena sekarang sudah jamannya komputer boleh saja anak membuat rencananya dengan aplikasi, Canva misalnya. 

Akan lebih baik jika ditulis pada kertas yang lebih besar agar anak senantiasa ingat dengan rencananya. Rencana tersebut sebaiknya ditempel pada dinding di kamarnya atau di tempat yang paling sering dilaluinya.

Intinya agar setiap saat ia teringat dan melakukan rencana yang telah dibuatnya. Apabila anak lalai, orang tua atau orang yang berada di rumah tinggal memanggil anaknya dan diminta membaca apa yang seharusnya dilakukan pada saat ia lalai. Jadi ini menghemat tenaga kita daripada berteriak-teriak atau marah-marah.

Manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari pembuatan rencana tersebut? 

Pertama, melatih anak lebih disiplin. 

Kedua, melatih anak memenej waktu. 

Ketiga, melatih anak lebih bertanggung jawab. 

Keempat, melatih anak memiliki visi jauh ke depan. 

Jika kita cermati tanpa kita sadari ternyata kita sudah membantu anak membangun karakternya dan melatih kecerdasan emosinya. Mengapa? Karena disiplin, memenej waktu, tanggung jawab, visioner merupakan cara kerja otak kanan yang erat kaitannya dengan kecerdasan emosi (EQ). Kompasianers, selamat mencoba ya.

Lantas bolehkah anak bermain game online? 

Ya boleh-boleh saja asalkan dibatasi waktunya, jangan sampai kecanduan. Sebab kalau sudah kecanduan rencana yang sudah susah-susah dibuatnya akan ambyar. 

Mengapa anak diperbolehkan bermain game online? 

Karena bermain game online juga ada manfaatnya, misalnya; melatih kreativitas, mendapatkan pengalaman baru, melatih kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi secara daring, menambah kosa kata bahasa Inggris karena kebanyakan games online berbahasa Inggris, melatih sikap optimis dan pantang menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun