penguatan literasi itu penting? Apakah literasi itu hanya berkaitan dengan pelajaran bahasa? Untuk menjawab dua pertanyaan di atas baiklah mari kita ikuti penjelasan dari Bapak Benyamin Yohanes melalui video yang penulis rangkum dan pahami melalui pelatihan mandiri merdeka belajar. Berikut percakapan dua orang guru pada video animasi.
Apakah“Aduh kenapa ya, setiap tahun pasti berulang murid-murid saat belajar satu topik terus kita tes, nilainya bagus-bagus. Hafal betul gitu kayaknya sama isi pembahasan. Eh giliran sudah lewat topik bahasannya langsung deh lupa. Kalau di mapel Bapak begitu juga tidak?” Tanya Ibu Guru.
“Persis lalu kalau menjawab pertanyaan yang jawabannya ada di buku pasti jago-jago tapi kalau diminta memberikan sudut pandang pribadinya untuk menyampaikan soal yang terkait dengan konsep pasti langsung bingung. Padahal semua bacaan sudah disediakan kenapa susah sekali pahamnya ya?”
Setelah video animasi berakhir Pak Yohanes memberikan penjelasan sebagai berikut:
Dalam semua mata pelajaran kita memfasilitasi murid untuk mengeksplorasi beragam teks yang terkait dengan topik. Agar mereka mendapatkan ilmu yang bermakna serta dapat mengekspresikan pemahamannya dalam berbagai cara. Berbagai kegiatan untuk mengeksplorasi teks bacaan untuk mendalami materi pembelajaran seperti membaca, menyimak, memirsa, berbicara, memperesentasikan, dan menulis.
Hal ini digunakan murid saat menjalani proses pembelajaran misalnya saat berdiskusi, menjelaskan atau mempresentasikan tentang hasil pemahamannya atau menuangkan pemikirannya melalui berbagai media. Murid tidak saja diharapkan dapat menguasai materi dan meningkatkan keterampilannya. Mereka juga diharapkan dapat berpikir kritis dan kreatif melalui materi ajar. Apa yang telah kita lakukan untuk membantu mereka meningkatkan kecakapan berpikirnya?
Apalagi kita sudah mengajak murid untuk mengeksplorasi teks bacaan dengan cara yang sama pada mata pelajaran nonbahasa? Kita pun mengakui bahwa keterbatasan fasilitas dan sumber belajar menjadi tantangan bagi guru di derah terpencil. Namun dengan tantangan tersebut masih dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan kecakapan literasi murid.
Jika menghadapi kondisi itu Ibu/Bapak guru tidak perlu khawatir karena kita tetap bisa meningkatkan keterampilan literasi murid dengan berbagai strategi yang akan kita bahas kali ini. Sebelum itu mari kita bahas sedikit tentang area penerapan strategi tersebut. Terdapat tiga area penerapan strategi penguatan literasi, yaitu; 1) lingkungan fisik kaya teks, 2) program ramah literasi, dan 3) pembelajaran dalam kelas.
1.Area lingkungan fisik kaya teks di sekolah merupakan ide tanpa batas. Setiap area bisa dimanfaatkan untuk mendukung budaya literasi. Penataan fisik bertujuan menghadirkan lingkungan yang nyaman dan mendukung budaya literasi. Penataan fisik meliputi ruang kelas dengan sudut baca. Pembuatan papan display. Papan display sebaiknya diperbarui dalam periode tertentu. Pembuatan papan bulletin yang dihias dengan berbagai macam informasi. Pembuatan pohon buku yang berisi daftar buku yang dibaca murid atau guru.
2.Program ramah literasi. Program ramah literasi adalah program yang menumbuhkan kecintaan murid terhadap kegiatan membaca dan menulis. Beberapa contoh program ramah literasi yang dapat diterapkan di sekolah adalah perpustakaan keliling yaitu program untuk mendekatkan buku kepada murid yang dilakukan dalam periode tertentu. Caranya dengan menaruh dan membawa beberapa buku bacaan ringan ke tempat murid-murid yang banyak menghabiskan waktu santai. Lalu menawarkan peminjaman buku kepada mereka atau berkeliling membawa beberapa buku pilihan bacaan ke daerah tempat tinggal para murid. Cobalah untuk berkolaborasi dengan layanan perpustakaan keliling yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Klub buku. Klub buku adalah wadah untuk berdiskusi tentang isi buku. Bisa diikuti oleh yang pernah membaca, maupun yang yang belum. Pilihlah tema-tema yang menarik minat murid.
Majalah dinding. Majalah dinding adalah media yang dapat memfasilitasi murid dalam mengasah keterampilan mengekspresikan ide dan pemahaman dalam beragam karya mulai dari menulis liputan tentang acara sekolah, hobi, tren atau apapun yang dianggap menarik.
Mengundang pembicara tamu atau mengundang narasumber, misalnya blogger, penulis buku, vlogger, konten kreator, pembuat film, atau pilihan lainnya. Mengunjungi tempat atau narasumber menarik lainnya. Murid kemudian diminta untuk membuat laporan melalui berbagai bentuk karya tentang kunjungan tersebut. Misalnya dengan mengunjungi produsen batu bata dan mewawancarainya. Yang paling penting dari program ramah literasi adalah semua dirancang dengan menitikberatkan pada proses menyenangkan bagi murid. Ibu dan bapak guru bisa menyelipkan unsur-unsur ketertarikan lain misalnya jenis musik KPOP, film, make up, fashion, traveling, dll.
3.Area pembelajaran dalam kelas. Dalam proses pembelajaran tantangan terbesar penguatan literasi SMP/SMA adalah dipisahkannya keterampilan tersebut dari mata pelajaran selain bahasa. Padahal itu adalah modal utama semua murid untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam. Lalu bagaimana agar kita dapat memasukkan keterampilan literasi dalam setiap mata pelajaran?
Ada banyak strategi pembelajaran yang dapat menguatkan keterampilan literasi murid. Beberapa di antaranya adalah jurnal interaktif. Strategi ini memfasilitasi anak bekerja dalam kelompok dan mengkolaborasikan pemahaman masing-masing terhadap sebuah teks. Perhatikan dialog antara guru dengan murid di dalam kelas yang ditampilkan melalui video animasi berikut:
“Semua sudah membaca artikel tentang Suku Tengger kan?” Guru bertanya.
“Sudah Pak.” Murid-murid menjawab.
Mari kita mulai diskusi tentang isi bacaannya ya? Hari ini kita akan menggunakan jurnal interaktif sebagai alat bantu untuk memperdalam pemahaman, nanti kalian akan bekerja dalam kelompok berisi 3 orang ya? Sekarang silakan tentukan siapa saja teman satu timmu. Silakan perwakilan masing-masing tim untuk mengambil jurnal interaktif di meja Bapak. Perwakilan yang mengambil kertas akan menjadi orang pertama yang menulis dalam jurnal.
“Hans, boleh kamu sampaikan pemahamanmu tentang artikel Suku Tengger yang sudah dibaca tadi.”
“Menurut saya Suku Tengger adalah kelompok masyarakat tradisional Pak, masih taat tradisi dan kehidupannya sederhana.”
“Silakan tulis nama dan pemahamanmu di kotak pertama ya.”
Pembahasan
Murid 1: …………………………………
Murid 2: …………………………………..
Murid 3: ………………………………….
Murid 4: ………………………………….
Tabel/Format 1: Contoh jurnal interaktif
“Berikutnya yang duduk di sebelah kanan Hans, Menik boleh tolong tulis pemahamanmu yang belum ditulis oleh Hans tentang artikel tadi. Tolong tulis di kolom kedua ya?”
“Masyarakat Tengger percaya bahwa tempat tinggal mereka adalah tempat suci.”
“Berikutnya Woro, apa yang kamu pahami tapi belum ditulis oleh Hans dan Menik?”
“Banyak upacara adat yang dilakukan karena kepercayaan animisme dan dinamisme masih kental di Suku Tengger.”
“Kolom terakhir silakan diisi oleh penulis pertama Hans, coba kamu rangkum kambali semua pemahaman yang tertulis di jurnal interaktif group mu ya?”
Selain jurnal interaktif, beberapa strategi lain dari penguatan literasi untuk pembelajaran dalam kelas adalah rumus kesimpulan. Rumus kesimpulan melatih anak untuk memilah beberapa kata atau kalimat kunci dari teks dan kemudian membuat kesimpulan dari hal tersebut.
Di dalam teks
Nenek moyang berasal dari Majapahit
Saya menyimpulkan
Suku Tengger merupakan ………………….
Tabel/Format 2: Lembar rumus kesimpulan
Strategi berikutnya adalah dengan kata kunci. Murid mengumpulkan kata-kata kunci dalam sebuah teks lalu membuat rangkuman tentang pemahaman mereka dengan meggunakan kata-kata tersebut. Strategi ini dapat digunakan untuk tugas-tugas individu maupun kelompok. Banyak hal dapat kita lakukan untuk membantu murid memperdalam pemahaman dan daya kritis mereka terhadap teks bacaan. Teks tidak hanya dalam bentuk teks cetak dalam buku. Teks visual berupa gambar, poster, infografis, teks audio visual berupa video dan film pendek juga dapat dianalisis oleh murid.
Nama : …………..
Tanggal : ……………
Teks : …………….
Daftar kata kunci: …………………………………………………………..
Berapa banyak kata kunci yang muncul dalam rangkuman?
…………………………………………………………………..
Tabel/Format 3: Kata kunci
Demikan pemahaman saya terhadap modul tentang Penguatan Literasi di SMP/SMA. Terimakasih dan salam literasi untuk Pak Benyamin Yohanes. Sahabat guru dan Kompasianers silakan jika mau menambahkan.
#aksi nyata #strategi #penguatan #literasi #smp #pendidikan
Sumber Video: Youtube Channel @CARA BELAJAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H