“Baik Kak, pemimpin itu harus tanggap terhadap masalah.”
“Anak keempat, silakan dibaca!”
“Baik Kak, pemimpin itu harus mampu menjalin hubungan.”
“Anak-anak peserta LDKS calon pemimpin masa depan, keempat temanmu tadi sudah menyebutkan karakter dasar seorang pemimpin yaitu: pemimpin itu harus menyatukan, pemimpin itu harus berani mengambil resiko, pemimpin itu harus tanggap terhadap masalah, dan pemimpin itu harus punya kemampuan menjalin hubungan. Menyatukan merupakan pancaran dari visi berakhlak.
Berani mengambil resiko dan tanggap terhadap masalah merupakan pencerminan dari visi berilmu, sedangkan kemampuan menjalin hubungan merupakan perwujudan dari visi cemerlang.”
Peserta LDKS bertepuk tangan riuh pertanda senang. Mereka serasa mendapatkan ilmu baru. Mereka puas.
Terakhir sebagai penutup Kakak akan sampaikan tangga-tangga kepemimpinan Rasulullah saw sebagaimana yang pernah Kakak ikuti pada pelatihan ESQ, yaitu dicintai, dipercaya, pembimbing, berkepribadian, dan abadi. Rasulullah saw semasa hidupnya dan memimpin manusia adalah sosok pemimpin yang dicintai.
Beliau juga seorang pemimpin yang dipercaya karena kejujurannya. Beliau senantiasa membimbing para sahabatnya. Beliau juga memiliki kepribadian yang luhur (wa innaka la ‘alaa khuluqin ‘adziim). Setelah beliau wafat ajarannya, pemikirannya, sunah-sunahnya tetap relevan hingga sekarang. Itulah maksud dari pemimpin abadi.
Sumber Video: YouTube @CARABELAJAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H