Lagu persembahan untuk guru yang berjudul "Bersatulah Guruku," mendapatkan sambutan yang luar biasa dari kawan-kawan guru.
Tak disangka."Keren Pak Wid lagunya."Kata Pak Edi Sudiyo Guru BK SMPN 177 Pesanggrahan.
"Mantap Pak lagunya." Kata Pak Joko
"Wah kalau lagu ini dinyanyikan oleh ribuan guru di Istora Senayan pasti luar biasa dampaknya." Kata Pak Abdi
"Itu namanya ngarep.com." Jawab saya.
Terdorong dari sambutan kawan-kawan tadi, saya membuat lagu kedua untuk para guru yang berjudul "Satukan Langkah, Bulatkan Tekad." Berikut liriknya:
Kami pengajar yang sabar
Kami pembimbing yang ramah
Kami pelatih yang giat
Kami pendidik yang cerdik
Reff:
Pembimbing tunas bangsa
Pendidik yang setia
Kami satu dalam cita
Kami pemersatu bangsa
Bangsaku Indonesia
Negeriku yang tercinta
Reff:
Satukan langkah mu, bulatkan tekad mu
Menyongsong masa depan
Satukan langkah mu, bulatkan tekad mu
Tuk kejayaan bangsa
Rangkaian kata pada bait pertama menggambarkan pekerjaan guru, yaitu mengajar, membimbing, melatih, dan mendidik murid-murid. Hanya itu yang terpikirkan ketika saya membuat lagu ini. Pada bait kedua (Reff) menegaskan kata-kata pada bait pertama.
Pada bait ketiga menggambarkan kecintaan guru-guru pada tanah airnya (NKRI). Sedangkan pada bait keempat merupakan harapan dan cita-cita seluruh guru di Indonesia, yaitu menuju kejayaan bangsa. Masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan oleh para pendiri bangsa.
Sebenarnya masih ada beberapa lagu lagi yang sudah saya buat. Jika kedua lagu di atas pas jika dinyanyikan oleh para guru, maka lagu-lagu berikutnya saya fokuskan untuk dinyanyikan oleh murid-murid. Berikut judul-judul lagunya: 1) Awali dengan basmalah, 2) Belajar menyenangkan, 3) Ayo kita lawan corona, 4) Korupsi tak pantas diikuti, 5) Ayo proaktif, 6) Ingin bahagia, 7) Merdeka belajar, 8) Hari depan cemerlang, 9) Indahnya negeri ku, 10) Akhiri dengan hamdalah.
Semua lagu sudah pernah dinyanyikan oleh murid-murid dalam berbagai acara. Dalam suatu kesempatan jeda latihan dengan Group Band Satenem (caraka), Rebbeca bekata;
“Lagunya enak-enak Pak.”
“Alhamdulilah kalau kalian suka.”
“Bagaimana kalau kita bentuk group paduan suara, Pak?”
“Wah ide yang bagus, tapi saya belum menemukan waktu tuk latihannya.”
“Untuk sementara saya dan teman-teman latihan sendiri Pak.”
“Iya boleh, saya juga berharap sekolah kita mendapatkan guru kesenian yang memang ahli dibidangnya.”
“Memang susah ya Pak mencari guru kesenian?”
“Iya, selama ini memang kita kesulitan mendapatkan guru kesenian.”
Percakapan terhenti karena denting piano mulai berbunyi, tandanya latihan dimulai lagi.
Sumber Video: YouTube Cara Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H