Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Membuat Jamu dari Daun Afrika

30 November 2022   14:32 Diperbarui: 30 November 2022   14:43 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak meminum jamu buatannya. (Foto: Dokumentasi sekolah)

“Selamat pagi anak-anak.”

“Selamat pagi Pak Guru.”

“Sebagai kelanjutan dari pembelajaran tentang teks prosedur,  hari ini kita akan praktik membuat jamu dari daun afrika. Apakah kalian sudah menyiapkan bahan-bahannya?”

“Sudah Pak.”

“Kalau begitu mari kita menuju ke ruang praktik, mohon berjalan tertib sesuai kelompoknya masing-masing agar tidak mengganggu kelas lain yang sedang belajar.”

“Siap Pak.”

Anak-anak dengan gembira dan tertib berjalan menuju ruang praktik yang berada di lantai -3. Masing-masing membawa kompor gas mini, panci, tatakan dari kayu, saringan, gelas plastik, sendok pengaduk, dan daun arika.

“Silakan kalian duduk sesuai dengan susunan meja dan kursi yang telah tersedia.”

“Baik Pak.”

“Sebagaimana hasil undian kemarin yang harus tampil pertama kali adalah groupnya Tengku, betul ya anak-anak?"

“Betul Pak.”

“Ok, silakan Tengku dan anggota kelompoknya mempresentasikan dulu cara membuat jamu dari daun afrika sesuai pembelajaran teks prosedur yang sudah kalian pelajari.”

“Baik Pak.”

“O iya, kelompok berapa ini?”

“Kelompok 6.” Jawab mereka serentak.

“Coba dijelaskan prosesnya sebelum melakukan praktik langsung membuat jamu.”

“Yang pertama itu membersihkan daun afrika.”

“Sudah dilakukan ya?”

“Sudah.” Jawab mereka serentak.

“Kemudian daunnya dicuci.”

“Sudah dicuci tadi.”

“Sudah.”

“Langkah ketiga adalah merebus daun.”

“Setelah daun direbus?”

“Disajikan.” Jawab mereka serentak.

“Setelah disajikan?”

“Diminum.” Jelas mereka sambil tersenyum ramah.

“Nanti benar nih adik-adik mau minum jamunya juga?”

“Iya. Jawab mereka bersama-sama.”

“Ok, deh kita tunggu, hehehe….”

Kelompok 6 yang dipimpin oleh Tengku kemudian menunjukkan kesiapannya untuk membuat jamu dari daun afrika. Mula-mula 2 orang menunjukkan daun afrika yang sudah dicuci bersih dan ditiriskan. Daun tersebut ditaruh di atas nampan. Sementara itu teman lainnya memasak air. Ketika air mulai mendidih satu persatu daun afrika dimasukkan ke dalam air kemudian ditutup. Ketika tutup panci dibuka, asap yang menyembul menimbulkan aroma yang khas. Air yang tadinya bersih berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Proses merebus sekitar 5-10 menit dengan nyala api sedang.


Setelah benar-benar matang panci diangkat  kemudian ditaruh di atas meja yang sebelumnya sudah diberi tatakan kayu. Setelah air rebusan daun afrika agak anget, disaring dan dituang ke dalam gelas untku siap diminum. Tengku dan keempat temannya benar-benar meminum rebusan daun afrika tersebut.

“Sudah meminum semua ya, bagaimana rasanya?”

“Enak.”

“Manfaatnya apa saja sih?”

“Yang pertama mengobati flu kemudian menurunkan kolesterol.”

“Bisa menurunkan kolesterol?”

“Bisa.” Jawab mereka serentak.

“Yang kedua mengobati asam lambung.” Kata mereka.

 Nah kompasianer, demikian tadi praktik membuat jamu dari daun afrika yang dilakukan oleh Tengku dan teman-temannya dari SMP Negeri 164, Kompleks Kostrad Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Jika sahabat ada keluhan di sekitar tenggorokan, cobalah minum.

Sumber Video: YouTube Cara Belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun