tumpeng di aula sekolah lantai dasar bersama para guru, orang tua murid dan tamu undangan. Tiba-tiba ...
Pak Guru Jono sedang menikmati nasi"Pak- pak, di kelas ada yang berantem."
Teriak Fany.
"Siapa?"
"Ebil dan Yusuf." Jawab Ros.
"Ok, baik. Fany dan Ros duluan. Pak Guru segera ke sana."
Benar juga di kelas tampak Ebil dan Yusuf saling tindih dan saling pukul. Sepertinya emosi keduanya sudah meluap-luap.
"Ganen, Â pegang erat-erat Ebil jangan sampai lepas."
"Iya Pak."
"Ros ambilkan minuman tuk Ebil biar mereda amarahnya."
"Fany, berikan minuman ini ke Yusuf."
"Iya Pak."
Sebentar kemudian amarah Yusuf mereda, tapi tampaknya masih menahan sakit, ia terduduk di lantai, di antara deretan meja dan kursi di kelas. Tetapi Ebil masih belum reda amarahnya.
"Ebil, Yusuf, istighfar Nak. Hari ini hari guru. Di bawah banyak tamu. Bisa-bisanya kalian berantem. Malu-maluin Pak Guru aja."
Tiba-tiba lima orang anak datang dari arah belakang membawa kue, piala, dan piagam. Di atas kue ada satu lilin. Di sampingnya bertuliskan, "Happy Teacher Day" #pakguruganteng. Seluruh anak serentak mengerubungi Pak Guru Juno sambil mengucapkan selamat hari guru dan meminta maaf.
"Kurang asem, rupa-rupanya saya diprank." Jono tersipu malu.
Murid-murid berebut mengalungkan piagam, mendesak Jono untuk meniup lilin dan meminta foto bersama. Beberapa orang tua murid mengabadikan momen ini.
Setelah suasana tenang, beberapa orang tua murid membagi makanan. Murid-murid ingin makannya lesehan. Pak Guru meminta ijin kepada orang tua murid dan murid-murid untuk turun ke lantai dasar. Baru saja menuruni tangga pertama dari lantai -3 dicegat 3 orang wali murid untuk kembali ke kelas.
"Maaf Pak, ada sesuatu untuk Pak Guru."
"Awas ya kalau mau ngerjain juga."
"Enggak lah youw."
Pak Guru Jono berada di kelas 8B untuk beberapa saat, kemudian turun ke lantai dasar untuk mengecek persiapan pentas seni. Sesampai di lorong dekat pintu gerbang kembali dicegat beberapa orang tua murid. Yang ini lebih serius rupanya karena melibatkan ketua komite sekolah Bunda Suci.
"Pak Guru diam di situ ya." Pinta mamanya Andin.
Mama Bima ketua korlas 8B memberikan sesuatu. Semua mendesak Jono untuk memakai topi bertuliskan "Kostrad." Sementara bingkisan lain seperti sarung, bunga mawar merah, cokelat tetap didalam tas bermotif batik.
"Ayo kita foto bareng Pak Guru."
"Hadeuh, anak dan emak sama saja. Â Hehehe."
Pak Guru Jono pamit menuju ke Jakarta Barat untuk memberikan pembekalan kepada para guru di sana.
"Kok lama sih Pak." Gerutu driver ojol yang sudah lama menunggu.
"Gimana nggak lama di setiap sudut dicegat anak dan emak-emaknya."
Sumber Video: YouTube Channel Cara Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H