Guru Jono mengajar di kelas 8A. Kelas yang terleak di lantai 3 ruang paling ujung sebelah Timur. Tema pembelajarannya adalah Indahnya Berpuisi dengan sub tema Unsur-unsur yang membangun puisi.
Rabu pagi, PakGhifari sebagai ketua kelas 8A memimpin doa dan memberi salam.
“Duduk siap grak, mari teman-teman kita berdoa, berdoa dimulai. Berdoa selesai, memberi salam.”
“Assalamu’alaikum wr wb.” Serentak semua murid mengucapkan salam.
“Wa’alaikumussalam wr wb.” Pak Jono menjawab salam.
Untuk menambah imun dan menghalau cuaca dingin pagi ini mari kita bernyanyi. Sebuah lagu yang Pak Guru buat untuk kalian berjudul “Ayo Kita Lawan Corona.”
Corona datangnya tak terduga
Corona membawa bencana
Belajar di sekolah terkendala
Belajar di rumah jadi pilihannya
dst
Sebelum pembelajaran kita lanjutkan mari kita awali dengan melakukan ice breaking. Aturan mainnya, setiap Pak Guru mengucapkan kata “jeruk” maka tangan kiri menangkap tangan kanan temannya dan tangan kanan menghindar dari tangkapan tangan temannya. Apakah kalian paham?
“Paham Pak.”
“Ok, kita mulai.”
Anak-anakku negara kita adalah negara yang kaya raya. Segala jenis buah-buahan tumbuh di bumi Indonesia, ada buah semangka, mangga, kecapi, manggis, dan jeruk. (suasana kelas menjadi riang gembira).
Kalian telah meneliti unsur-unsur yang membangun sebuah puisi. Pada puisi berjudul “Hujan Bulan Juni,” berikut Pak Guru sampaikan lagi.
Hujan Bulan Juni
oleh Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
“Kata hujan disitu mempunyai makna, siapa yang tahu?”
“Saya pak.”
“Ok, Fico silakan.”
“Air yang turun dari langit.”
“Itu arti sebenarnya, arti dalam puisi?”
“Perbuatan baik Pak.”
“Apakah betul jawaban Fico anak-anak?”
“Betul Pak.”
“Berikutnya, siapa yang tahu arti kata rintik?”
“Saya Pak.” Kata Shesha.
“Rintik artinya titik-titik air, sedangkan arti pada puisi adalah sesuatu yang kecil tetapi banyak.”
“Apakah betul jawaban Shesa anak-anak?”
“Betul Pak.”
“Siapa yang tahu arti pohon berbunga.”
“Pohon yang memiliki bunga.” Jawab Fakhira.
“Itu arti sebenarnya, arti pada puisi?”
“Kehidupan yang menjanjikan, Pak.”
“Apa arti jejak-jejak kaki, Naomi?”
“Pengalaman hidup, Pak.”
“Putra, apa arti akar pada puisi tersebut?”
“Ari sebenarnya bagian terbawah dari pohon, arti pada puisi, awal kehidupan.”
“Billa, apa arti kata jalan?”
“Arti sebenarnya adalah tempat untuk melintas sedangkan arti pada puisi adalah alur kehidupan.”
“Luar biasa, kalian sangat luar biasa. Untuk merayakan pembelajaran hari ini mari kita nyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko.”
Hee yamko rambe yamko, aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko, aronawa kombe
Dst.
Anak-anak, lagu tersebut berasal dari Papua. Iramanya ceria, enerjik, dan bisa membangkitkan semangat. Ghifari silakan pimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.
Kompasianer, seperti apakah sosok guru inspiratif itu? Menurut buku “Aplikasi Ilmu Psikologi Positif,” guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid-muridnya. Dengan stimulasi mental tersebut murid-murid akan mempunyai pemahaman yang lebih kuat karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan murid. Oleh karena itu sejalan dengan diterapkannya kurikulum merdeka, pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efekif dan menyenangkan perlu dikembangkan.
Sumber bacaan:
Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Tahun 2018
sman-5-mtr.sch.id
Sumber video: YouTube Channel Cara Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H