"Assalamu'alaikum wr. wb."
"Waalaikumussalam wr. wb."
"Kak Dadi, saya Edi Sudiyo dari SMPN 177 mau minta bantuan Kakak."
"Masalah apa Pak Edi?"
"Gini Kak, SMPN 177 mau ngadain LDKS."
"Kapan?"
"Sabtu, minggu depan."
"Berapa pesertanya?"
"Antara 80-100 anak."
"Ok, baiklah."
Sabtu pagi, jarum jam menunjukkan pukul 07.30 WIB penulis sudah berada di SMPN 171. Pak Edi dan beberapa guru menyambut penulis dan mengantarkanya ke ruang kepala sekolah.
"Terima kasih Kak Dadi berkenan hadir di sekolah kami."
"Iya Pak, sama-sama."
"Nanti saya minta waktu sebentar untuk memberikan sambutan dan membuka acara, setelah itu waktu sepenuhnya milik Kak Dadi sampai pukul 11.00 WIB
"Baik Pak, terimakasih penjelasannya."
"Apa harapan Bapak dari pelatihan ini?"
"Semoga anak-anak lebih disiplin, motivasi belajar, kerja sama dan tanggungjawabnya meningkat."
"Ok, baik Pak, saya sudah siapkan beberapa ice breaking, lagu-lagu motivasi dan permainan membangun karakter."
"Oh ya, kalau Kak Dadi memerlukan bantuan jangan sungkan wakil kesiswaan dan guru-guru BK akan mendampingi."
"Pak kepala sekolah acara sudah siap." Dua anak OSIS menjemput kami.
Kami menuju aula sekolah yang bersih memanjang. Peserta LDKS duduk rapi di sisi kanan dan kiri ruangan. Bagian tengah dibiarkan kosong. Mereka menyambut kami dengan lagu selamat datang.
Slamat datang kakak/ selamat datang kakak/ selamat datang kami ucapkan, dst
Kepala sekolah menyampaikan pidato sambutan dan membuka acara. Dalam sambutannya beliau berpesan agar peserta LDKS mengikuti detail acara dengan sungguh-sungguh. Waktu  berikutnya diserahkan kepada penulis.
Setelah bertegur sapa dan berkenalan dengan peserta LDKS penulis membuka pelatihan dengan ice breaking. Materi ice breaking diambil dari buku "Ice Breaking di Sekolahku" yang belum lama penulis cetak dan sudah penulis sampaikan pada pelatihan guru-guru di Asrama Haji Donohudan Solo, Jawa Tengah.
Ice breaking pertama penulis sampaikan sebagaimana 5 prinsip pembelajaran quantum.
"Adik-adik tolong ikuti ucapan dan gerakan kakak ya."
"Siap Kakak."
"Segalanya berbicara."
"Segalanya punya maksud."
"Hargai setiap usaha."
"Alami sebelum menamai."
"Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan."
Suasana menjadi riang dan penuh keakraban. Selanjutnya penulis memetik gitar. Sontak peserta LDKS bertepuk tangan riuh sambil berteriak gembira. Terinspirasi dari buku 7Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey, inilah sebuah lagu yang Kakak buat untuk kalian generasi emas negri ini berjudul, "Ingin Bahagia."
Setiap manusia ingin hidup bahagia
Setiap manusia ingin hidup bahagia
Hai kawan bagaimana caranya
Hai kawan bagaimana caranya
Reff:
Bersikap proaktif mulailah dengan tujuan
Dahulukan yang utama berpikir menang-menang
Kembli ke bait pertama
Berusaha memahami dan slalu dipahami
Wujudkan sinergi teruslah mengasah gergaji
"Wow, wow, wow, pelatihan yang mengagumkan." Demikian Pak Edi berteriak.
Sesi pelatihan di dalam ruangan usai, penulis mengajak peserta didik menuju halaman dan lapangan sekolah. Permainan demi permainan berjalan lancar. Permainan karpet putar mengawali dan ditutup dengan permainan  hajar aswad.
Kegiatan dilanjukan dengan diskusi kelompok memaknai tiap permainan. Selanjutnya peserta LDKS menuju ruangan untuk sesi terakhir pelatihan yaitu literasi.
Pak Edi dan beberapa guru BK membagikan kertas folio bergaris. Peserta LDKS menuliskan apa yang telah dilakukannya selama pelatihan. Inilah makna dari 5 prinspip pembelajaran quantum di atas yaitu; 1) segalanya berbicara, 2) segalanya punya maksud, 3), hargai setiap usaha 4), alami sebelum menamai 5) jika layak dipelajari, layak pula dirayakan. Semoga sahabat kompasianer terinspirasi. Selamat memperingati Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H