Kamis pagi yang cerah. Secerah hati peserta didik yang berbunga-bunga. Sejak memasuki pintu gerbang sekolah mereka sudah disambut dengan lagu-lagu anak. Di antaranya adalah lagu Guruku Tersayang karya musisi Melly Goeslaw.
Pagiku cerahkuÂ
Matahari bersinar
Kugendong tas merahku
Di pundak
Lagu-lagu tersebut diputar secara sentral dari ruang guru. Ruang guru berada di lantai -3. Beberapa waktu kemudian peserta didik sudah berada di ruang kelas. Sebagai wali kelas penulis mendampingi peserta didik kelas 8F.
Kamis minggu lalu mereka baru saja menyelesaikan penilaian tengah semester (PTS). Namun masih ada  beberapa anak yang harus mengikuti ulangan susulan dan remidial. Penulis merasa leluasa untuk memberikan materi yang baru, segar, kreatif dan  inovatif yaitu mengenalkan peta pikiran. Setelah berdoa, mengabsen dan menanyakan kondisi kesehatan peserta didik, penulis bertanya.
"Anak-anak, adakah di antara kalian yang sudah mengenal peta pikiran?"
(Peserta didik saling pandang. Mereka diam. Â Tak ada jawaban).
"Baiklah, kalau begitu silakan berselancar di internet. Lima belas menit waktu yang Pak Guru berikan untuk kalian."
"Ok, Pak. Jawab mereka serentak.
Lima belas menit berlalu. Anak-anak sibuk mempersiapkan catatan. Namun ada juga yang screenshot ada juga yang memfoto, kemudian dishare ke teman vi wa group.
 "Ghozy apakah peta pikiran itu?"
"Suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan, Pak Guru."
"Simultan itu apa, Ghozy?"
"Menurut KBBI, simultan artinya terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak gitu Pak."
"Bagus Ghozy."
"Karina, siapa yang memperkenalkan metode ini?"
"Menurut uncle google, metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, beliau adalah seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris, Pak."
"Teknik seperti apa yang digunakan untuk membuat peta pikiran, Dayana?"
"Pemetaan pikiran menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan melukiskannya secara kesatuan di sekitar tema utama seperti pohon dengan akar, ranting, dan daun-daunnya.
"Siapa yang bisa melanjutkan penjelasan Dayana?"
"Saya Pak, tahap pertama setelah tema ditentukan dan kata kunci hasil curah gagasan dituliskan, dilukis, dan ditandai dengan warna atau simbol tertentu kemudian menyusun ulang kata kunci tersebut." Jawab Arima.
"Ada yang mau menambahkan?"
"Proses curah gagasan diteruskan kembali secara bebas. Kata kunci yang digunakan disarankan hanya satu kata tunggal." Jawab Asty.
"Apa saja yang diusulkan Tony Buzan terkait peta pikiran ini?"
"Tony Buzan mengusulkan menggunakan struktur dasar pemetaan pikiran sebagai berikut: 1) mulai dari tengah dengan menggambar tema, menggunakan minimal 3 warna. 2) menggunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi diseluruh peta pikiran yang dibuat." Jawab Arsy
"Luar biasa, kalian sudah mengerti peta pikiran dan cara membuatnya. Sekarang saatnya kalian berlatih membuat peta pikiran. Pilihlah satu dari tiga topik di bawah ini."
- Keluargaku
- Sekolahku
- Gadget
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H