Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seribu Pantun untuk Bulan Bahasa

30 Oktober 2022   16:45 Diperbarui: 30 Oktober 2022   17:05 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendung menggantung di atas gedung sekolah. Anak-anak berlarian menuju ruang kelas. Para guru menggendong tas ransel. Ada juga sembari menenteng laptop dan infocus.

Pembiasaan Literasi Kamis pagi diisi dengan pembuatan seribu pantun untuk dibukukan. Dengan jumlah murid 899an, pendidik dan tenaga kependidikan 48 didapat jumlah 900-an. Artinya jika setiap anak membuat satu pantun saja sudah terkumpul hampir 1000. Faktanya rata-rata anak membuat lebih dari 1 judul pantun.

Bagaimanakah teknis pelaksanaannya?

1. Tim Guru Bahasa Indonesia berdiskusi untuk menetapkan aturan mainnya.

2. Melaporkan hasil diskusi kepada kepala sekolah.

3. Mensosialisasikan kegiatan kepada semua guru pada rapat dewan guru.

4. Mensosialisasikan kegiatan kepada seluruh murid dan orangtua murid.

5. Pelaksanaan

Pada hari H, tim guru bahasa Indonesia membagikan link via group wali kelas. Para wali kelas meneruskan link tersebut kepada peserta didik. Link berisi aturan main dan penjelasan seputar pembuatan pantun. Sebelum peserta didik membuat pantun para wali kelas menjelaskan segala hal terkait pantun.

"Anak-anak adakah yang tahu, apakah pantun itu?"

"Karangan sejenis puisi Pak." Jawab Bima

"Karangan pendek Pak." Lanjut Sari

"Masih ada lagi yang mau menjawab?"

"Karangan pendek dan terikat Pak." Jawab Surya.

"Baiklah anak-anak semua jawaban hampir benar. Dari uraian pada buku cetak yang kalian pelajari dapat dijelaskan bahwa pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut; tiap bait terdiri dari 4 baris,  tiap baris terdiri antara 8-12 suku kata, rima akhir tiap baris a-b-a-b, baris pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan keempat disebut isi pantun.”

Dua puluh menit waktu telah berlalu. Penulis mulai membaca pantun buatan peserta didik. Berikut pantun yang dibuat oleh Syarifah.

Pinang muda dibelah dua

Anak burung mati di sawah

Dari muda sampai ke tua

Ajaran baik jangan diubah

Selanjutnya buatan Sandi.

Jalan jalan ke kota Bandung

Jangan lupa mengisi  saku

Kalau kamu sedang bingung

Jangan lupa tanya padaku

Dan yang berikut buatan Baariq.

Pergi ke pasar membeli ragi

Tidak lupa membeli mainan

Ilmu itu mesti tinggi

Jangan dunia sebagai batasan

Pukul 07.00 WIB Pembiasaan literasi berakhir. Para guru berpencar menuju kelas sesuai dengan jadwal mengajar jam pertama hari itu. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun