Setelah mengusap kepala Si Botak seraya berdoa maka saat itu juga tumbuh dengan lebat rambut di kepala orang yang tadinya botak.
"Wahai orang yang tadinya botak, sekarang kamu sudah tidak botak lagi, sebelum aku meninggalkanmu permintaan apa lagi yang kau inginkan?"
"Doakan aku agar mempunyai unta."
"Ok baiklah, Ya Allah kabulkan permohonan orang ini agar memiliki unta." Atas ijin Allah, seketika itu hadir unta yang gemuk dan besar di hadapannya.
Kemudian penulis memainkan wayang berkostum kuning, belang-belang. Setelah malaikat meninggalkan orang pertama maka ia menemui orang kedua ini, yaitu Si Belang. Kepada Si Belang, malaikat berkata," Wahai Belang sekiranya Allah Tuhanmu mengabulkan doa mu, doa apa yang kamu minta?"
"Doakan aku agar sembuh dari penyakit belangku ini."
"Ok baiklah, aminkan doaku."
Sesaat kemudian Allah menyembuhkan  penyakit Si Belang. Kini tubuhnya tidak belang-belang lagi.
"Sebelum aku meninggalkanmu, doa apa lagi yang kau inginkan?"
"Doakan aku agar memiliki sapi." Sesaat kemudian hadir di hadapan orang itu seekor sapi besar dan gemuk. Kemudian pergilah malaikat tersebut.
Penulis kemudian mengambil wayang berwarna biru sebagai visualisasi dari sosok Si Buta. Di suatu tempat, malaikat menemui orang ketiga yaitu Si Buta. Malaikat berkata, "Wahai Si Buta, sekiranya Allah mengabulkan doa mu, apa yang kamu minta?"