Mohon tunggu...
Wida Bee
Wida Bee Mohon Tunggu... Lainnya - Simply

Suka buku. Suka bola. Suka menjadi diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pee Kaay PK: Aamir Khan

15 November 2021   07:53 Diperbarui: 19 November 2021   06:21 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film ini mengisahkan tentang sesosok alien yg melakukan perjalanan ke bumi,dan kehilangan transpotternya untuk memanggil UFO-nya.

Hal yang menarik adalah karena film ini menyuguhkan apa yg sebenarnya terjadi di Hindustan (kehidupan antar-umat beragama) tanpa melalui adegan action. Maksud saya,biasanya film tentang Muslim dan Hindu yg biasa dihadirkan di film-film Bollywood adalah tentang Kashmir,tentang pemberontakan Muslim seperti dalam film action-romantic Mission Kashmir,Lakhsya,atau Faana dimana Aamir Khan berperan sebagai Reihan yg menjadi bagian penting dari pemberontak Kashmir

Pada second opening (first openingnya saat alien yaitu Aamir Khan turun dari UFO di daerah Rajastan) pengenalan tokoh digambarkan secara jelas bagaimana raut muka ketidaksukaan dan kekecewaan Jaggu (Anushka Sharma) yg seorang Hindu dan berasal dari Delhi (India) saat mengetahui pria yg baru dikenalnya di Belgia yaitu Sarfaraaz berasal dari Pakistan dan merupakan seorang Muslim. Sarfaraaz mengerti kekecewaan gadis tersebut,tapi dia tidak lantas marah..dia berkata (bernyanyi),bisakah kau tanyakan namaku tanpa bertanya darimana asalku?

And then they are falling in love ...yg tentu saja tidak diterima oleh keluarga Jaggu. Terlebih oleh ayahnya yg selalu berkonsultasi dengan Mr. Tapaswi,orang yg mengaku bisa berbicara dengan Tuhan dan memiliki banyak pengikut. Kalau
di Indonesia semacam Ningsik Tinampik cs .

Dari plot ini terlihat apa sebenarnya yg ingin di "klarifikasi" dalam film ini,bahwa selama ini kebanyakan orang India selalu memandang buruk orang Pakistan (Muslim),menganggap mereka penipu,teroris... walaupun ya,di zaman sekarang banyak muslim yg menjadi penipu (teroris,mengaku ustaz dan menjual agama untuk kepentingan pribadi)...tapi tidak semua seperti itu. Di India sendiri banyak dari umat Hindu yg tertipu,ditipu,atau bahkan menipu seperti Mr. Tapaswi.


Selain hal tersebut,banyak satir-satir yg digambarkan dengan cantik di film ini.

Pertama,ketika PeeKaay mengumpulkan apa saja yg bergambar Mahatma Gandhi karena ia mengira itu bisa ia tukar dengan makanan padahal uanglah yg diperlukan. Dikatakan bahwa ternyata gambar itu (Mahatma Gandhi) ternyata hanya berguna pada selembar uang .

Lalu pada saat PeeKaay mengenakan seragam polisi,ia tak memerlukan uang untuk membeli makanan karena orang-orang dengan sukarela memberikannya ...(pasti tahu kan maksudnya ).

Kemudian ketika PeeKaay mencari apa dan siapa itu Tuhan (karena kata orang-orang hanya Tuhan yg bisa membantunya menemukan transpotternya kembali),ada percakapan bagus di depan kuil.


***
PK: Apakah ini (patung dewa) rusak? Kenapa baru sekali dipakai (meminta) sudah rusak? Apakah ini ada baterenya? Apakah ini produk gagal?


Penjual:Hey itu buatanku sendiri,aku membuatnya dg sempurna..


PK:Kyaa? Tuhan yg menciptakan mu? Atau kamu yg menciptakan Tuhan?


Penjual:Tuhan menciptakan kita,dan kita membuat ini agar kita bisa mengadu (berkeluh-kesah) pada Tuhan...


PK:Bagaimana Tuhan bisa mendengar kita?mana alat komunikasinya?apakah ada pemancarnya?


Penjual:Hey tentu saja tak ada pemancar..Tuhan bisa mendengar kita langsung tanpa perlu pemancar...


PK:Lalu (jika Tuhan bisa mendengar langsung) kenapa kau membuat ini???
***


Selain itu ada juga satir ketika PeeKaay berkata bahwa kenapa kita memberi susu pada Tuhan ? aku yakin Tuhan tidak membutuhkannya,Dia pasti akan lebih suka jika kita memberikan susu pada anak-anak yg kelaparan. 


Terakhir pada closing scene,PeeKaay bilang ia percaya pada Tuhan,ia percaya pada agama. Tapi sayangnya ada dua Tuhan di dunia ini. Pertama,Tuhan yg menciptakan kita semua. Kedua,Tuhan yg dibuat oleh manusia khususnya "manajer-manajer" Tuhan yg salah sambung seperti Mr. Tapaswi. Tuhan yg mendahulukan yg kaya daripada yg miskin,yg hanya mendengar dan bekerja ketika ada uang.


Hal tersebut tidak bisa kita pungkiri,ada banyak orang (dari agama apapun) yg mengeruk keuntungan pribadi dengan jalan yg salah sambung atas nama Tuhan.

Meskipun yg saya rasakan film ini satir pembelaan terhadap Muslim (di India dan Pakistan khususnya),tapi film ini menyajikan porsi yg pas tanpa menonjolkan bahwa Muslim benar,Hindu salah atau sebaliknya. Terlihat dari adegan bom bunuh diri yg diklaim oleh sebuah kelompok teroris,tentu saya tahu maksudnya Muslim...karena hal itu memang ada (itu yg manajernya salah sambung pastinya).

Film ini tetap dibumbui kisah cinta. Kisah cinta Jaggu tentunya dengan Sarfaraaz yg akhirnya bisa bersatu,juga PeeKaay yg diam-diam jatuh cinta pada Jaggu. Tapi tidak lantas menjadi kisah cinta segitiga yg bikin galau ala film-film Shahrukh Khan ya (eh koq malah ngomongin dia ). Bukankah cinta tak harus memiliki atau bahkan tak perlu dikatakan agar tidak ada yg tersakiti. Eaaa.
Bagusnya disini kisah cinta itu tidak ditonjolkan walaupun akar masalah yg dihadirkan berasal dari kisah Jaggu dan Sarfaraaz (nah lho?! ).

Menurut saya ini film yg sangat bagus. Mungkin karena sejak lama saya suka film-filmnya Aamir Khan . Tapi film-film beliau memang selalu bagus. Mengangkat tema yg tak biasa dari film Bollywood kebanyakan. Sebut saja Dil Chahta Hai yg bertema persahabatan,Laagaan menampilkan sejarah kriket di India,Rang De Basanti yg berlatar sejarah kemerdekaan India,Ghajini (remake film Tamil dengan judul dan kisah yang sama) yg dibumbui cerita perdagangan anak-anak,Taare Zameen Paar tentang seorang anak istimewa yg disleksia,Dangal based on true story seorang pegulat wanita India,dan tentu saja 3idiots satir terhadap dunia pendidikan. 

Tragisnya 2 dari pemeran film Aamiir Khan ada yg meninggal dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
RIP Jiah Khan & Sushant Sing Rajput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun