Mohon tunggu...
Widarto Rachbini
Widarto Rachbini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila

Mengajar Statistika dan Metodologi Penelitian

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencari Tuhan dengan Statistik, Perspektif dari Pengujian Hipotesis

5 Juli 2024   11:21 Diperbarui: 6 Juli 2024   11:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Statistika adalah ilmu yang menyediakan metode dan alat yang digunakan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Melalui berbagai teknik analisis statistik, kita dapat mengevaluasi apakah hasil yang diamati dalam suatu penelitian terjadi secara kebetulan atau karena faktor yang lebih mendasar. Proses pengujian hipotesis ini melibatkan langkah-langkah sistematis seperti perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1), pengumpulan data yang relevan, perhitungan statistik uji, dan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikansi yang ditetapkan. Dengan demikian, statistika menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk memastikan bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan pada bukti yang kuat dan bukan sekadar kebetulan.

Hipotesis nol (H0) adalah pernyataan dasar yang menyatakan bahwa tidak ada pola, hubungan, pengaruh, atau perbedaan dalam data yang diamati; dengan kata lain, fenomena yang sedang diuji terjadi secara acak dan tidak teratur. H0 adalah pernyataan yang berkaitan dengan sesuatu yang kosong, null, atau nihil, yang mengasumsikan bahwa variabel yang sedang diuji tidak memiliki efek atau hubungan khusus. Misalnya, dalam penelitian medis, H0 bisa berarti bahwa suatu obat tidak memiliki efek terhadap penyakit tertentu, atau dalam konteks eksperimen psikologis, H0 bisa berarti bahwa tidak ada perbedaan dalam hasil antara dua kelompok perlakuan.

Jika H0 ditolak berdasarkan bukti data yang signifikan, kita kemudian menerima hipotesis alternatif (H1). H1 adalah pernyataan yang menyatakan adanya pola, hubungan, pengaruh, atau perbedaan yang tidak terjadi secara kebetulan atau acak. H1 mengusulkan bahwa fenomena yang sedang diuji memiliki keteraturan dan bukan hasil dari variabilitas acak. Sebagai contoh, menerima H1 dalam penelitian medis bisa berarti bahwa obat yang diuji memiliki efek yang signifikan terhadap penyakit, atau dalam eksperimen psikologis, menerima H1 bisa berarti bahwa ada perbedaan yang nyata dalam hasil antara dua kelompok perlakuan. Dengan demikian, H1 berhubungan dengan pernyataan yang tidak kosong, tidak null, menunjukkan adanya pola, hubungan, pengaruh, atau perbedaan yang nyata dan teratur.

Pengujian Hipotesis: H0 dan H1

Dalam statistika, pengujian hipotesis adalah metode untuk membuat keputusan berdasarkan data yang kita kumpulkan. Kita memulai dengan dua hipotesis utama: Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1). H0 adalah hipotesis yang menyatakan bahwa peristiwa yang diamati terjadi secara kebetulan atau acak. Sebaliknya, H1 menyatakan bahwa peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi jika H0 benar, sehingga ada sesuatu yang mengatur atau menyebabkan peristiwa tersebut.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis terdiri dari beberapa tahap yang sistematis. Pertama, kita menyatakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Sebagai contoh, H0 menyatakan bahwa "Peristiwa ini terjadi secara kebetulan," sementara H1 menyatakan bahwa "Peristiwa ini tidak terjadi secara kebetulan; ada sesuatu yang mengatur." Kedua, kita mengumpulkan data yang relevan untuk menguji hipotesis tersebut. Data ini bisa berupa observasi langsung, hasil eksperimen, atau data sekunder yang sudah ada. Ketiga, kita menentukan tingkat signifikansi (alpha), yaitu probabilitas menolak H0 padahal H0 benar. Nilai yang umum digunakan adalah 0.05 atau 5%. Keempat, kita menghitung statistik uji untuk menentukan apakah data yang kita kumpulkan mendukung H0 atau H1, menggunakan contoh statistik uji seperti t-statistik, z-statistik, atau chi-square. Terakhir, berdasarkan nilai statistik uji dan tingkat signifikansi, kita membuat keputusan untuk menolak atau tidak menolak H0.Dalam konteks mencari Tuhan, kita bisa menerapkan langkah-langkah ini untuk berbagai fenomena alam dan kehidupan sehari-hari.

Contoh sederhana dari pengujian hipotesis dapat dilihat pada kemampuan seseorang dalam memprediksi jenis kelamin telur ayam. Misalkan seseorang yang kita sebut si A menyatakan dirinya mampu memprediksi jenis kelamin telur ayam. Hipotesis yang dapat kita buat adalah sebagai berikut:

- H0: Si A benar memprediksi karena faktor kebetulan.

- H1: Si A benar memprediksi bukan karena faktor kebetulan.

Dasar Pengambilan Keputusan:

Dalam pengujian hipotesis, kita mengasumsikan bahwa H0 benar sampai ada bukti yang cukup untuk menolak H0. H0 ditolak jika ada sebuah peristiwa yang hampir tidak mungkin terjadi ketika H0 benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun