Mohon tunggu...
Katon Dicken Adi W
Katon Dicken Adi W Mohon Tunggu... Lainnya - jangan buang-buang waktu untuk membaca tulisan saya

Hanya sebetas manusia Proletariat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamu Tim yang Mana, Media Konvensional atau New Media?

1 April 2021   13:37 Diperbarui: 1 April 2021   13:39 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konvergensi media ialah sesuatu hal yang terbilang pasti dan tak akan terbantahkan. Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Internet merupakan kebutuhan bagi semua manusia seiring dengan berkembangnya zaman. Berkat adanya internet, jarak bukanlah jadi penghalang bagi manusia untuk bertukar pendapat, berbagi informasi atau sekedar menanyakan kabar. Internet berkembang sangat pesat di abad generasi Z ini. Internet membuat proses penyampaian informasi menjadi sangat cepat. Awalnya internet hanya digunakan sebagai media penyampaian informasi layaknya televisi dan radio, tetapi kini internet menjadi sangat interaktif karena masyarakat dapat membagikan informasi sendiri tanpa menunggu informasi yang disediakan oleh industri media. Seiring berkembangnya teknologi, media konvensional dan online saling berhubungan dan bekerjasama atau biasa disebut dengan istilah konvergensi media.

Media baru di Indonesia sangatlah cepat sekali berkembang. Cara penyampaian beritanya pun sudah semakin modern dan surat kabarpun sudah dianggap kuno. Era yang serba digital membuat masyarakat lebih tertarik dengan yang lebih praktis, membaca berita melalui portal media online misalnya. Bahkan pengakses internet terus melonjak seiring dengan ketersediaan infrastruktur yang semakin meluas, terjangkau dan murah.

Perkembangan teknologi informasi serta merta membuat cara memproduksi berita berubah drastis. Hal ini secara tidak langsung menuntut wartawan untuk peka dan mengikuti perkembangan zaman. Wartawan-wartawan di Indonesia tentu saja sudah menyadari hadirnya citizen journalism, hanya saja pasti ada hambatan dalam menghadapinya. Salah satunya adalah proses adaptasi.Mengubah pola pikir seseorang memang merupakan hal yang tidak mudah. Ppada seseorang wartawan media konvesional yang sudah terbiasa hanya berfokus pada produksi masing-masing, misalnya tulisan saja, audio saja atau video saja, saat ini harus mampu menguasai ketiganya.

Hadirnya jurnalis multimedia merupakan ancaman bagi media-media konvensional, tapi tidak membunuh. Namun saat ini hampir rata-rata media cetak sudah memiliki portal berita online. Kemunculan jurnalis multimedia membuat wartawan-wartawan media konvensioanl untuk berusaha menggali informasi yang dalam lagi. Hal inilah yang membedakan antara media konvensioanl dengan media online. Walaupun informasinya sama, tapi media konvensioanl jauh lebih detail dibandingkan media online yang hanya berisikan informasi singkat.

New media terdiri dari dua kata yaitu New dan Media. New yang berarti Baru dan Media yang berarti perantara. Jadi New Media merupakan media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan computer dan internet. Seperti contoh, web, blog, online social network, koran digital, dan lain-lain. Media Konvensional adalah proses produksi dalam penyimpanan data atau informasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media elektronik (televisi dan radio) dan media cetak (koran,dvd, dan cd).

Jika dilihat dari pendekatan konsep komunikasi media konvensional masih menggunakan one way communication atau komunikasi satu arah dimana hanya fokus pada menstransmisi pesan untuk disampaikan kepada pengguna, sedangkan media baru, sosial media, sosial networking, dan situs jaringan sosial menggunakan konsep teori komunikasi dua arah, dimana dapat saling memberikan feedback langsung ataupun tidak langsung.

Dari penjabaran diatas terkesan bahwa nem media bisa saja membunuh media konvensioal. Tapi hal itu tidak sepenuhnya benar. Sampai kapanpun media konvensional mempunyai posisinya senidiri dimasyarakat. Bisa saja semua kelebihan dari new media menjadi motivas bagi media konvensional itu sendiri untuk berkembang lebih baik lagi.

Diharapkan dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam dunia penyebaran informasi, kebutuhan masyarakat akan informasi dapat cepat terpenuhi oleh new media karena saat ini kebutuhan akan informasi yang up to date merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat selain sandang pangan dan papan. Diharapkan kembali kepada new media agar menginspirasi media konvensioanl untuk dapat berevolusi mengadaptasi beberapa keunggalan new media agar dapat berjalan berdampingan dan memnuhi kebutuhan informasi masyarkat. Masyarkat harus lebih bijaksana dalam menggunakan new media karena disamping berbagi kemudahan yang ditawarkan ternyata ada juga resiko atau bahaya yang terdapat jika kurang tepat dalam penggunaan new media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun