Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menghapus Dominasi Baliho dalam Kampanye di Indonesia

24 November 2024   12:52 Diperbarui: 24 November 2024   12:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat Peraga Kampanye | Sumber pribadi dengan olahan

Opini pengamat politik dan lingkungan mendukung sentimen ini. Arga Pribadi Imawan dari Universitas Gadjah Mada menegaskan bahwa baliho cenderung bersifat simbolis tanpa nilai informatif bagi pemilih. Sementara itu, pakar lingkungan seperti Dr. Jatnika menekankan dampak ekologis yang merugikan. "Penggunaan baliho hanya menunjukkan simbolisasi ego kandidat, tanpa memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat," katanya.

---

Solusi: Kampanye Modern dan Berkelanjutan

1. Digitalisasi Kampanye:
Media sosial seperti YouTube dan Instagram tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga efektif menjangkau kelompok pemilih muda.

2. Kampanye Berbasis Aksi Nyata:
Kandidat dapat memperkenalkan program mereka melalui aksi langsung seperti penghijauan, pembersihan lingkungan, atau pelatihan keterampilan.

3. Regulasi yang Lebih Tegas:
KPU perlu menetapkan aturan ketat yang melarang pemasangan baliho secara nasional dan mendorong kampanye berbasis digital atau kegiatan langsung.

---

Sudut Pandang Penulis

Sebagai seorang pemilih milenial, saya percaya bahwa masa depan politik Indonesia harus mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan inovasi. Praktik pemasangan baliho mencerminkan politik masa lalu yang tidak relevan dan merugikan masyarakat serta lingkungan. Sudah waktunya bagi kita untuk mendukung kandidat yang tidak hanya berkomitmen pada program nyata, tetapi juga peduli pada ruang publik dan dampak ekologis. Bersama-sama, kita dapat mendorong politik Indonesia ke arah yang lebih modern dan bertanggung jawab.

Sumber:

1. Sindonews: Apakah Baliho Masih Relevan sebagai Strategi Kampanye?

2. Seremonia: Kontroversi Pemasangan Baliho Politik di Ruang Publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun