Mohon tunggu...
Humaniora

Menggali dan Mengembangkan Bakat Melalui Observasi dan Tes

11 April 2017   23:13 Diperbarui: 12 April 2017   07:00 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Di dalam undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang dasar ,fungsi dan tujuan system pendidikan nasional  bab II pasal 3 tertuliskan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhanyang maha esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab . 

kemudian pada bab v pasal 12 ayat 1 poin b tertulis setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai bakat,minat dan kemampuanya.Sesuai dengan peraturan tersebut sekolah harus mampu mengetahui masing masing bakat dan minat peserta didik kususnya guru kelas yang setiap hari bertatap muka dalam kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal ini penulis ingin memaparkan cara menggali dan mengembangkan bakat dan minat yang dilakukan dengan tes.

         Bakat merupakan kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukan kemampuan diatas rata rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal. Bakat sendiri akan muncul apabila ada kesempatan untuk berkembang maupun dikembangkan. Permasalahan yang muncul banyak sekali anak usia dini maupun yang sudah dewasa yang masih bingung bakat apa yang dimiliki dan bingung mengembangkanya, sedangkan kebanyakan orang sering mendengar kata kata bahwa 

“ setiap anak terlahir dengar bakat masing “. Mengenali bakat setiap anak itu tidaklah mudah,hal ini guru maupun orang tuaharuslah paham terhadap perubahanpada anak, hal ini bisa saja menjadi tanda dari bakat anak. Namun segala sesuatu tidaklah sulit jika dilakukan dengan hati yang ikhlas . adapun hal yan bisa dilakukan guru dan orang tua dalam mengenali bakat masing masing anak bisa dilakukan dengan :

a). observasi perilaku sehari hari : guru maupun orang tua dapat melihat perilaku masing masing anak untuk mengetahui bakat yang dimiliki anak tersebut. Dengan begitu orang tua maupun guru dapat membimbing anak anaknya pada bidang pendidikan maupun ekstrakulikuler yang diminati. Namun orang tua jangan sampai memaksakan kehendak kepada anak karena anak dalam melakukanya akan merasa tidak senang maupun tertekan,sehingga hasilnya tidak akan optimal

b). Tes bakat : tes ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan anak di berbagai bakatnya di bidang bidang tertentu. Melalui tes bakat ini akan diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan anak .bakat itu sendiri banyak sekali macamnya : archiever (stamina tinggi dan pekerja keras), activator (mampu merealisasikan ide), adaptability (mampu mengikuti zaman), analytical (mampu mencari penjelasan terhadap sebab dari sesuatu), arranger (terorganisasi dan fleksibel), belief (memiliki prinsip yang menetap), command (mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan), communication (presenter yang baik), 

competation (berusaha menjadi nomer satu), connectedness (memiliki keyakinan dalam hubungan dengan segala hal), consistency (adil), context (senang memahami kejadian masa kini dengan sejarah), deliberative (berhati hati dalam mengambil keputusan), developer (mengenali potensi orang lain), discipline (bekerja dengan aturan), empathi (mampu merasakan perasaan orang lain), focus (membuat prioritas lalu bertindak), futuristic (menginspirasi orang lain dengan misinya), harmony (mencari jalan tengah),

ideation (memiliki banyak ide), includer (kepedulian terhadap sesama), individualization (tertarik dengan keunikan masing masing orang), input (senang mencari informasi), intellection(intelektual yang tinggi), learner (ingin terus belajar), maximizer (merubah sesuatu yang kuat menjadi super), positivity (antusias), restorative (cakap dalam mencari tahu penyebab masalah dan menyelesaikan), self- assurance (yakin pada keputusaanya), significance(ingin menjadi orang yang penting dimata orang lain), strategic (antisipasi), woo (menjadi pusat perhatian).

Adapun cara mengembangkan bakat itu :

  • Perhatian : perhatikan berbagai kelebihan,ketrampilan, dan kemampuan yang tampak menonjol pada masing masing anak.
  •  motivasi  : bantu anak dalam meyakinidan focus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Tanamkan rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
  • Dukungan : dukunglah anak dalam mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
  • pengetahuan: perkaya anak dengan berbagai wawasan , pengetahuan serta pengalaman di bidang tertentu.
  • latihan      : latihan terus menerus akan berpengaruh baik untuk perkembangan bakat anak agar lebih matang.
  • penghargaan : berikan penghargaan dan pujian pada setiap usaha yang dilakukan
  • sarana : sediakan fasilitas yang menunjang dengan bakat anak
  • lingkungan : lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan bakat anak.
  • kerjasama : kerjasama antara guru ,orang tua dan anak
  • teladan yang baik : mengingat sikap anak yang selalu meniru , maka teladan yang baik  sangat diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun