Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Resolusi Ardi

10 Januari 2025   09:10 Diperbarui: 10 Januari 2025   07:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari pagi terbit malu-malu di balik Gunung Salak, Bogor. Embun masih setia menempel di dedaunan, bagai kristal yang disinari mentari. Di sebuah rumah sederhana, Ardi, sedang bersiap untuk menghadapi hari. Hari ini adalah pengumuman kelulusan seleksi CPNS yang telah ia perjuangkan selama berbulan-bulan.

Ardi bukanlah anak orang kaya. Ia hanyalah anak seorang petani yang gigih. Sejak kecil, ia telah terbiasa hidup sederhana dan bekerja keras. Baginya, menjadi PNS adalah sebuah mimpi, sebuah jalan untuk mengabdi pada negara dan memperbaiki kehidupan keluarganya.

"Semoga hari ini adalah hari keberuntunganmu nak," ucap Ibu Ardi sambil menyiapkan sarapan.

Ardi hanya bisa tersenyum, hatinya berdebar tak karuan. Ia membuka laptopnya, jari-jarinya gemetar saat mengetik alamat website pengumuman.  Jantungnya berdegup kencang,  rasanya seperti ingin melompat keluar dari dada.

Dan...  nama Ardi terpampang hijau di layar! Rasa syukur membanjiri hatinya. Ia langsung memeluk ibunya, air matanya tak terbendung.

"Ibu, Ardi lulus! Ardi berhasil!" serunya dengan suara bergetar.

Ibu Ardi pun tak kuasa menahan tangis bahagia.  Perjuangan Ardi selama ini akhirnya membuahkan hasil.

Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan berbagai persiapan. Ardi harus mengikuti pelatihan dasar  di  pusat pelatihan.  Di sana, ia bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah, masing-masing  dengan latar belakang dan mimpi yang berbeda. Ardi belajar banyak hal baru, mulai dari  wawasan kebangsaan, etika  pemerintahan, hingga  keterampilan praktis  yang  dibutuhkan  sebagai seorang  abdi  negara.

Pelatihan dasar bukanlah hal yang mudah. Ardi harus bangun pagi-pagi buta, mengikuti  apel, berlari, dan  menjalani  berbagai kegiatan fisik  yang  menguras  tenaga. Belum lagi materi-materi pelajaran yang harus dikuasai. Tapi Ardi tak pernah mengeluh. Ia selalu ingat mimpi dan tujuannya.

Setelah berbulan-bulan menjalani pelatihan,tiba saatnya Ardi ditugaskan di instansi pemerintahan. Ia mendapat penempatan di Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. Ardi sangat senang karena penempatannya sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang pertanian.

"Ini kesempatan bagiku untuk membantu para petani di daerah," pikir Ardi dengan semangat.

Hari pertama bekerja, Ardi disambut hangat oleh rekan-rekan kerjanya. Ia dengan cepat belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Ardi aktif bertanya dan mencari tahu tentang tugas dan tanggung jawabnya. Ia ingin memberikan kontribusi yang terbaik  bagi  masyarakat.

Ardi mulai menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Ia turun langsung ke lapangan, bertemu dengan para petani, mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberikan penyuluhan tentang teknik pertanian modern. Ardi juga aktif dalam program pemberdayaan petani, membantu mereka mengakses permodalan dan memasarkan hasil panen.

Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat. Ardi telah mengabdi sebagai PNS selama beberapa  tahun. Ia telah banyak berkontribusi bagi kemajuan pertanian di Kabupaten Bogor. Para petani menghormatinya, rekan-rekannya menyayanginya, dan atasannya pun mengapresiasinya. Ardi merasa bahagia dan bangga menjadi seorang PNS.

Suatu hari, Ardi mendapat undangan untuk menghadiri acara penghargaan pegawai negeri sipil berprestasi. Ia terpilih sebagai salah satu PNS terbaik di tingkat kabupaten. Ardi merasa terharu dan bersyukur. Semua jerih payahnya selama ini terbayar sudah.

"Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdianku untuk negeri," gumam Ardi dalam hati. Ia bertekad untuk terus belajar,  berkembang, dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Resolusi Ardi di awal perjalanannya sebagai PNS bukanlah sekedar angan-angan. Ia telah membuktikannya dengan kerja keras, dedikasi, dan integritas. Ardi adalah contoh nyata bahwa menjadi PNS bukan hanya sebuah profesi, tetapi juga jalan pengabdian untuk negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun