Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amerta dan Rona

8 Januari 2025   21:50 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:07 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karakter Rona (www.pexels.com)

Sayangnya, kebahagiaan gue cuma sekejap. Bus yang ditunggu Rona akhirnya datang. Dia pun pamit sama gue.

"Gue duluan ya mer!"

"Eh, iya. Hati-hati," jawab gue.

Bus itu pun melaju, membawa serta Rona dan secercah harapan gue. Tapi, gue nggak nyerah. Mulai hari itu, gue bertekad buat lebih dekat sama Rona. Gue mulai sering nyapa dia di sekolah, pinjemin buku catatan, bahkan nawarin diri buat nemenin dia ke kantin.

Perlahan tapi pasti, gue ngerasa Rona mulai terbuka sama gue. Dia nggak sungkan lagi cerita tentang masalahnya, bahkan  curhat tentang gebetannya (tertawa tapi terluka).

Meskipun gebetannya bukan gue, gue tetep setia jadi pendengar yang baik. Siapa tahu kan, suatu saat nanti Rona bisa ngelihat gue lebih dari sekadar teman. Lagian, kata pepatah, "jodoh nggak akan ke mana." Semoga aja pepatah itu berlaku juga buat gue dan Rona.

Doain ya guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun