"Suatu saat nanti, aku akan pulang ke desa dengan gelar sarjana," tekadku dalam hati.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Akhirnya, perjuanganku membuahkan hasil. Aku berhasil menyelesaikan skripsi dan lulus sidang dengan nilai memuaskan. Rasa bangga dan haru bercampur aduk di dada. Aku langsung menelepon orang tuaku di desa.
"Pak, Bu, Raka lulus!" seruku dengan suara bergetar.
Di ujung telepon, terdengar suara isak tangis haru dari kedua orang tuaku. Mereka bangga padaku. Aku membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H