Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan, Kopi, dan Bapak

5 Januari 2025   18:40 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:35 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto daun yang terkena hujan (www.pexels.com)

Hujan semakin deras. Aroma petrikor semakin kuat. Kopi di cangkirku sudah habis. Tapi, kenangan tentang Bapak masih saja berputar di kepalaku.

Aku rindu Bapak. Rindu senyumnya, rindu ceritanya, rindu semua tentangnya. Aku rindu saat-saat duduk berdua di beranda, menikmati kopi dan hujan, sambil mendengarkan Bapak bercerita.

Mungkin, esok sore aku akan pergi ke makam Bapak. Menaburkan bunga, membersihkan nisannya, dan bercerita tentang apa saja yang terjadi hari ini. Setidaknya, dengan begitu, aku merasa Bapak masih ada di dekatku, mendengarkan ceritaku, seperti dulu.

Bapak... Aku rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun