Kenangan itu adalah harta paling berharga. Ia adalah bintang yang menuntunku di gelap malam, pelita yang menerangi jalanku yang penuh cobaan.
Ayah, meskipun kau telah tiada, namun cintamu tetap hidup di dalam diriku. Ia adalah kekuatan yang membuatku tetap tegar, semangat yang mendorongku untuk terus melangkah.
Aku akan terus menjalani hidup ini, Ayah. Aku akan terus bernyanyi, meskipun tanpa dirimu di sampingku. Aku akan terus menari, meskipun tanpa iringan gitar tuamu.
Aku akan terus berjuang, Ayah. Demi mewujudkan semua mimpi-mimpi kita, demi membuatmu bangga di sana.
Terima kasih, Ayah. Terima kasih atas semua cinta, kasih sayang, dan pengorbananmu.
Semoga kau tenang di sana, di sisi-Nya.
Salam rindu,
Anakmu yang selalu menyayangimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H