Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Vs Fakta, Benarkah Telur Meningkatkan Kadar Kolestrol?

14 November 2024   10:50 Diperbarui: 14 November 2024   11:14 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bertahun-tahun, telur seringkali dianggap sebagai musuh bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol darah. Namun, apakah anggapan ini benar? Mari kita bedah mitos dan fakta seputar konsumsi telur dan dampaknya terhadap kesehatan jantung.

Kenapa Telur Sering Dihindari?

Anggapan bahwa telur meningkatkan kolesterol berakar pada fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol. Kolesterol merupakan zat lemak yang penting bagi tubuh, namun kadarnya yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mitos atau Fakta?

Selama beberapa dekade, banyak penelitian dilakukan untuk menguji hubungan antara konsumsi telur dan kadar kolesterol darah. Hasilnya? Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi telur meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang sehat.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan kadar lemak baik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan kadar lemak baik dalam darah, yang berfungsi untuk membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah.
  • Menyediakan nutrisi penting: Telur mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin (seperti vitamin D), dan mineral (seperti selenium) yang penting untuk kesehatan tubuh.

Faktor yang Lebih Penting

Jika bukan telur, apa yang sebenarnya memengaruhi kadar kolesterol darah? Beberapa faktor yang lebih berperan antara lain:

  • Asupan lemak jenuh: Lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan seperti olahan daging merah (hamburger & sosis) dan susu (keju & susu kental manis) merupakan faktor utama yang meningkatkan kadar kolesterol jahat.
  • Gaya hidup tidak sehat: Kurang olahraga, konsumsi rokok, dan minum alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan penyakit ginjal, dapat memengaruhi kadar kolesterol.

Kesimpulan

Jadi, apakah aman mengonsumsi telur? Secara umum, konsumsi telur dalam jumlah sedang (sekitar 7 butir per minggu) dianggap aman bagi sebagian besar orang. Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau khawatir tentang kadar kolesterol Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Tips Mengonsumsi Telur

  • Variasikan cara memasak: Selain digoreng, telur bisa diolah menjadi telur rebus, omelet, atau bagian dari masakan lain.
  • Perhatikan porsi: Konsumsi telur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  • Perhatikan makanan pendamping: Kombinasikan telur dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran dan buah-buahan.

Penting untuk diingat, meskipun telur aman dikonsumsi, pola makan sehat secara keseluruhan tetap penting untuk menjaga kesehatan jantung. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, serta perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.

Disclaimer

Artikel ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun