Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Vs Fakta, Benarkah Telur Meningkatkan Kadar Kolestrol?

14 November 2024   10:50 Diperbarui: 14 November 2024   11:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama bertahun-tahun, telur seringkali dianggap sebagai musuh bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol darah. Namun, apakah anggapan ini benar? Mari kita bedah mitos dan fakta seputar konsumsi telur dan dampaknya terhadap kesehatan jantung.

Kenapa Telur Sering Dihindari?

Anggapan bahwa telur meningkatkan kolesterol berakar pada fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol. Kolesterol merupakan zat lemak yang penting bagi tubuh, namun kadarnya yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mitos atau Fakta?

Selama beberapa dekade, banyak penelitian dilakukan untuk menguji hubungan antara konsumsi telur dan kadar kolesterol darah. Hasilnya? Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi telur meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang sehat.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan kadar lemak baik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan kadar lemak baik dalam darah, yang berfungsi untuk membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah.
  • Menyediakan nutrisi penting: Telur mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin (seperti vitamin D), dan mineral (seperti selenium) yang penting untuk kesehatan tubuh.

Faktor yang Lebih Penting

Jika bukan telur, apa yang sebenarnya memengaruhi kadar kolesterol darah? Beberapa faktor yang lebih berperan antara lain:

  • Asupan lemak jenuh: Lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan seperti olahan daging merah (hamburger & sosis) dan susu (keju & susu kental manis) merupakan faktor utama yang meningkatkan kadar kolesterol jahat.
  • Gaya hidup tidak sehat: Kurang olahraga, konsumsi rokok, dan minum alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan penyakit ginjal, dapat memengaruhi kadar kolesterol.

Kesimpulan

Jadi, apakah aman mengonsumsi telur? Secara umum, konsumsi telur dalam jumlah sedang (sekitar 7 butir per minggu) dianggap aman bagi sebagian besar orang. Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau khawatir tentang kadar kolesterol Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun