Dalam hidupku sekarang, setiap momen memiliki makna yang mendalam. Aku merayakan setiap ulang tahun keluarga, perayaan hari raya, dan momen-momen kecil sehari-hari dengan penuh suka cita, karena aku tahu bahwa ayahku akan selalu ada di sana bersamaku, mengamatiku dengan bangga.
Aku juga belajar untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur. Aku berhenti terlalu banyak memikirkan masa lalu atau terlalu khawatir tentang masa depan. Aku belajar untuk menikmati momen saat ini, karena inilah yang benar-benar kita miliki.
Saat aku duduk di taman yang biasa aku kunjungi bersama ayah, aku merenung tentang perjalanan hidupku sejauh ini. Ada kebahagiaan, tawa, tangis, serta tantangan dan pencapaian yang telah aku lewati. Semua momen tersebut, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, membentuk aku yang sekarang.
Kehilangan ayahku mengajarkanku tentang kehidupan, tentang bagaimana setiap momen adalah berkah. Aku merasa beruntung telah memiliki ayah yang mengajarkanku begitu banyak hal tentang cinta, kekuatan, dan tekad. Meskipun dia telah tiada, ayahku akan selalu ada di dalam hatiku, membimbingku dalam setiap langkah yang aku ambil.
Dan saat matahari terbenam di ufuk barat, aku mengangkat wajahku dan merasakan hangatnya sinar matahari di kulitku. Aku tahu bahwa dalam momen-momen seperti ini, ketika aku merasa terhubung dengan alam, aku merasa dekat dengan ayahku. Dia adalah bagian dari dunia ini, dan dalam setiap detik hidupku, aku merayakan kenangan abadi yang dia berikan padaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H