Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjuangan Sang Juara Kecil

6 Agustus 2023   10:18 Diperbarui: 6 Agustus 2023   10:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan Sang Juara Kecil

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pepohonan hijau dan aliran sungai yang jernih, tinggallah seorang anak bernama Rian. Rian adalah seorang anak yang ceria dan penuh semangat. Setiap hari, dia selalu bermain di tepi sungai bersama teman-temannya. Namun, ada hal yang membuat Rian berbeda dari anak-anak lainnya. Dia memiliki mimpi besar untuk menjadi juara renang.

Rian sudah pandai berenang sejak kecil. Ketika dia berenang di sungai, tubuhnya seperti ikan yang lincah dan tangkas. Setiap hari, Rian berlatih untuk mengasah kemampuan berenangnya, meskipun tak ada kompetisi resmi di desanya. Dia hanya berharap suatu hari bisa menjadi juara renang di suatu kejuaraan besar.

Suatu hari, berita tentang kejuaraan renang regional sampai ke desa Rian. Hatinya berbunga-bunga, dan dia tahu inilah kesempatan besar baginya. Namun, ada satu masalah. Untuk mengikuti kejuaraan itu, Rian harus berangkat ke kota besar, dan dia tidak punya banyak uang untuk membayar perjalanan tersebut.

Rian tidak menyerah begitu saja. Dia memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengumpulkan uang. Di pagi hari, sebelum berangkat sekolah, Rian membantu tetangga-tetangganya merawat kebun dan mengambilkan air di sungai. Setelah pulang sekolah, dia bekerja sebagai pelayan di kedai kopi.

Orang dewasa di desa terkesan dengan semangat dan tekad Rian. Mereka memberikan dukungan penuh padanya, dan bahkan memberi bantuan dalam bentuk uang dan makanan untuk membantu Rian mencapai mimpinya.

Setelah beberapa bulan bekerja keras, akhirnya Rian berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk pergi ke kota dan mengikuti kejuaraan renang. Ia berangkat bersama orangtuanya yang bangga dan gembira melihat semangat anaknya.

Tiba di kota, Rian merasa kagum dengan fasilitas kolam renang yang besar. Ia tahu kompetisi ini akan sangat berat, mengingat banyak peserta yang datang dari berbagai daerah.

Pada hari pertandingan, Rian berdiri di pinggir kolam renang, dengan hati yang berdebar kencang. Di antara puluhan peserta yang tangguh, dia adalah satu-satunya yang datang dari desa kecil. Perlombaan dimulai, dan Rian berenang dengan gaya yang indah dan penuh percaya diri.

Meskipun dia berjuang keras, Rian harus mengakui bahwa beberapa peserta dari kota-kota besar memiliki pengalaman lebih banyak dan teknik yang lebih baik. Namun, dia tidak menyerah. Setiap kali wajahnya berada di dalam air, dia memberikan upaya terbaik dari dirinya.

Waktu berlalu, dan perlombaan telah memasuki babak akhir. Rian telah berhasil masuk ke dalam final. Ia merasa campur aduk antara gugup dan senang. Ia tahu ini adalah kesempatan terakhirnya untuk membuktikan diri.

Di final, Rian berenang secepat kilat. Dia memberikan segalanya dengan mengeluarkan tenaganya yang terakhir. Meskipun akhirnya dia tidak berhasil menjadi juara, tetapi dia meraih tempat ketiga dan medali perunggu. Kegigihan dan semangat juangnya telah diakui.

Ketika Rian kembali ke desa, dia disambut dengan riuh tepuk tangan dan sorak-sorai dari seluruh penduduk desa. Mereka bangga dengan perjuangan Rian dan keberhasilannya dalam mendapatkan medali perunggu.

Setelah kejuaraan renang regional berakhir, Rian tetap bersemangat dan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Ia belajar dari pengalaman dan kegagalannya di kompetisi sebelumnya. Dukungan dan semangat dari teman-temannya di desa membuatnya semakin bersemangat untuk terus berkembang.

Beberapa bulan setelah kejuaraan, ada berita menarik datang dari kota besar. Akan ada kejuaraan renang tingkat nasional yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Rian mendengar berita itu dan langsung memutuskan untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Kali ini, Rian lebih siap secara fisik dan mental. Dia berlatih lebih keras dan mendapatkan bimbingan dari seorang pelatih profesional. Selain itu, ia juga mendapatkan dukungan finansial dari desanya untuk biaya perjalanan dan akomodasi.

Tiba saatnya kejuaraan nasional dimulai. Rian tampil dengan percaya diri dan penuh semangat. Peserta dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk bertanding dalam kompetisi ini.

Perlombaan berlangsung dengan sengit. Rian berenang dengan gaya yang begitu indah. Dia bertanding melawan peserta-peserta yang tangguh, tetapi dia tidak gentar. Ia telah belajar untuk tetap fokus pada tujuan dan menikmati setiap momen di dalam air.

Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu datang. Rian berhasil mencapai final dan berenang dalam lomba puncak untuk merebut gelar juara nasional. Perlombaan berlangsung sangat ketat, dan Rian memberikan segalanya dengan penuh semangat.

Dengan dukungan dari keluarga, teman-teman, dan warga desanya yang menyaksikan perlombaan, Rian meraih kemenangan gemilang. Ia berhasil menjadi juara nasional di kategori renang gaya bebas.

Gelar juara nasional membuat Rian semakin termotivasi untuk mengembangkan bakatnya. Ia menerima undangan untuk bergabung dengan klub renang profesional di kota besar. Namun, dia tetap memilih untuk tinggal di desanya. Rian ingin tetap bersama keluarga dan teman-temannya, serta berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan anak-anak di desa.

Setelah menjadi juara nasional, Rian menjadi panutan bagi anak-anak di desanya. Ia membentuk sebuah klub renang kecil di tepi sungai untuk mengajarkan teknik berenang kepada anak-anak lain. Kini, tepi sungai bukan hanya tempat bermain, tetapi juga menjadi tempat di mana bakat-bakat muda ditemukan dan dibina.

Dengan kerja keras dan semangat perjuangannya, Rian terus meraih berbagai prestasi dalam dunia renang. Ia berpartisipasi dalam kejuaraan-kejuaraan internasional dan menjadi kebanggaan bagi desa dan negaranya.

Begitulah kisah perjuangan Rian menjadi legenda di desanya. Setiap kali anak-anak berenang di tepi sungai, mereka akan teringat akan sosok juara kecil yang menginspirasi mereka untuk selalu berani bermimpi dan berjuang untuk meraihnya.

Dokumen pribadi penulis
Dokumen pribadi penulis
Biodata Penulis

Sejak kecil, Muis memiliki cinta mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Kata-kata menjadi sahabatnya, dan imajinasinya melintas bebas melalui tulisan. Ketika dewasa, ia menemukan gairah dalam mengeksplorasi berbagai tema dan emosi melalui tulisan fiksi. 

Sebagai penulis, tujuannya adalah menyampaikan cerita-cerita yang menyentuh hati pembaca, memperkuat ikatan emosional, dan menginspirasi orang untuk mencari arti dalam kehidupan. Dalam perjalanan kreatifnya, Muis berharap dapat terus menghasilkan karya-karya sastra yang mendalam dan bermakna, memberikan kontribusi positif bagi dunia sastra, serta mengangkat kebanggaan sebagai penulis dari Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun