Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Penjaga Alam

24 Juli 2023   18:40 Diperbarui: 24 Juli 2023   19:04 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Penjaga Alam

Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik bukit-bukit hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Damar. Damar tumbuh di tengah-tengah keindahan alam yang memesona. Bukit-bukit yang menghijau, air terjun yang megah, dan sungai yang jernih, semuanya menjadi bagian dari hidupnya. Ia tumbuh dengan cinta mendalam terhadap alam dan lingkungannya.

Sejak kecil, Damar telah diajari oleh kakeknya tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Kakeknya, Ki Jaya, adalah seorang pahlawan lingkungan di desa tersebut. Ia telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi hutan-hutan dan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya.

"Alam adalah rumah kita, Damar. Kita harus merawatnya dengan penuh cinta dan penghargaan," pesan Ki Jaya kepada Damar.

Setiap harinya, Damar menjalani kehidupannya dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga alam. Ia membantu petani-petani di desanya dalam memanen hasil pertanian tanpa merusak tanah, ia mengajarkan anak-anak tentang betapa berharganya sumber air bersih, dan ia menjaga agar desa mereka tetap bersih dan bebas sampah.

Namun, kehidupan Damar berubah drastis ketika datang berita buruk yang mengancam desanya. Sebuah perusahaan tambang besar berencana untuk membuka pertambangan di hutan sekitar desanya. Rencana itu akan menghancurkan hutan yang telah menjadi penjaga keindahan dan kesuburan tanah desa mereka.

Damar merasa hatinya hancur mendengar berita tersebut. Ia tahu betapa pentingnya hutan itu bagi kehidupan desa mereka. Selain itu, hutan itu juga merupakan rumah bagi banyak satwa liar yang langka dan dilindungi. Damar merasa bahwa ia harus berbuat sesuatu untuk mencegah kehancuran itu.

Bersama dengan beberapa teman seperjuangannya, Damar memutuskan untuk memulai aksi protes melawan rencana pembukaan tambang tersebut. Mereka menyebarkan petisi dan mengumpulkan dukungan dari seluruh warga desa. Bersama-sama, mereka berjuang untuk mempertahankan hutan mereka.

Namun, perjuangan mereka tidak mudah. Perusahaan tambang tersebut sangat kuat dan memiliki banyak koneksi di tingkat pemerintahan. Mereka mencoba mengintimidasi dan menakut-nakuti warga desa agar tunduk pada keinginan mereka.

Di tengah perjuangan mereka, Damar bertemu dengan seorang gadis misterius di hutan. Gadis itu bernama Lani, ternyata dia adalah penjaga hutan yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk di hutan.

"Damar, aku tahu perjuanganmu. Hutan ini membutuhkanmu, dan kalian harus bersatu untuk menyelamatkannya," kata Lani.

Dengan bantuan Lani, Damar dan teman-temannya semakin yakin bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangan mereka. Mereka memiliki alam sebagai sekutu yang kuat. Lani mengajarkan mereka tentang kekuatan alam dan bagaimana cara berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya.

Mereka belajar tentang kekuatan tanah, air, dan angin. Mereka belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan betapa besar pengaruh manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Semakin mereka belajar, semakin tumbuh rasa kepedulian mereka terhadap alam.

Saat tiba hari protes besar-besaran, warga desa berkumpul di hutan dengan tekad yang bulat. Mereka membawa poster, spanduk, dan berbagai benda lain yang menunjukkan kecintaan mereka pada alam dan keinginan mereka untuk menjaga hutan tetap utuh.

Perusahaan tambang itu mencoba menghadang mereka, namun semangat dan kebersamaan warga desa membuat mereka tak gentar. Damar dan teman-temannya mengajak semua orang untuk berdoa bersama, memohon agar hutan dan lingkungan mereka dilindungi dari kehancuran.

Tiba-tiba, angin bertiup kencang dan awan gelap mulai menggumpal di langit. Hujan lebat turun dengan derasnya, seperti tanggapan alam atas doa mereka. Hujan itu menjadi lambang kekuatan dan dukungan alam untuk perjuangan mereka.

Perusahaan tambang itu akhirnya mengurungkan niatnya membuka tambang di hutan tersebut. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat melawan kekuatan alam yang melindungi tempat itu.

Damar dan warga desa merayakan kemenangan mereka dengan riang. Mereka menyadari bahwa cinta dan perjuangan mereka untuk lingkungan telah membuahkan hasil yang indah. Mereka menjadi lebih paham tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan, serta betapa besar pengaruh mereka terhadap kelestariannya.

Sejak saat itu, Damar menjadi penjaga alam baru di desa mereka. Ia melanjutkan perjuangan Ki Jaya untuk melindungi hutan dan kehidupan di dalamnya. Ia mengajarkan generasi muda tentang pentingnya konservasi dan menjaga lingkungan.

Damar dan teman-temannya membentuk kelompok konservasi yang aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan untuk merawat alam di sekitar mereka. Mereka membantu memulihkan hutan-hutan yang rusak akibat ulah manusia, serta melindungi satwa-satwa langka dari perburuan liar.

Kisah Damar dan warga desa kecil ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di berbagai belahan dunia. Mereka menjadi teladan tentang pentingnya menghargai alam dan menjaga lingkungan bagi kehidupan kita serta generasi mendatang. Semakin banyak orang yang mengikuti jejak mereka, semakin besar pula harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi bumi kita yang indah ini.

Biodata Penulis

Dokumen pribadi penulis
Dokumen pribadi penulis
Abdul Muis Ashidiqi adalah seorang penulis konten yang fokus pada bidang kesehatan mental dan cerita pendek. Ia telah menulis berbagai artikel dan cerpen dalam berbagai publikasi. Selain itu, ia juga aktif sebagai pekerja lepas dalam bidang desain grafis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun