Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara Hutan yang Terabaikan

21 Juli 2023   13:35 Diperbarui: 21 Juli 2023   14:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biru langit terbentang luas di atas rerimbunan pohon yang menjulang tinggi. Suara kicauan burung dan desiran angin bergabung dalam orkestra alam yang begitu indah. Di tengah hutan yang rimbun, berdirilah seorang pria muda bernama Andra. Raut wajahnya penuh dengan kekaguman, terpesona oleh keindahan alam di sekitarnya.

Andra adalah seorang peneliti lingkungan yang tekun, penuh semangat, dan cinta terhadap alam. Ia menjelajahi berbagai sudut negeri untuk mempelajari dan melindungi keanekaragaman hayati. Hutan ini adalah destinasi terbarunya, tempat yang menyimpan banyak misteri yang perlu dipecahkan.

Suatu pagi, ketika sinar matahari sudah mulai menyusupi celah-celah pepohonan, Andra bersiap-siap untuk menjelajah hutan. Ia mengenakan pakaian khusus, mempersiapkan peralatan penelitian, serta membawa bekal untuk hari itu. Dengan semangat yang membara, langkahnya ringan menyusuri jalur setapak di antara pohon-pohon besar.

Saat berjalan, Andra menyadari adanya tanda-tanda aktivitas manusia. Sampah plastik berserakan di antara dedaunan dan dia menemukan bekas-bekas aktivitas perkemahan yang ditinggalkan tanpa diurus dengan baik. Kehadiran sampah-sampah tersebut menggores hati Andra. Ia merasa bahwa tangan-tangan tak bertanggung jawab itu merusak keindahan hutan yang tak ternilai.

Berbekal kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan, Andra memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia mengumpulkan sampah-sampah plastik dan menaruhnya dalam tas yang dibawanya. Setiap satu sampah yang diangkatnya, Andra merasa semakin dekat pada alam.

Sambil melanjutkan perjalanannya, Andra menjumpai seorang pria tua yang duduk di bawah pohon rindang. Pria tua itu tersenyum ramah saat Andra mendekat.

"Hai, anak muda. Apa yang membawamu ke hutan ini?" tanya pria tua itu dengan suara lembut.

Andra tersenyum, merasa senang mendapat kesempatan berbicara dengan penduduk lokal yang tahu banyak tentang hutan ini. "Saya seorang peneliti lingkungan. Saya datang ke sini untuk mempelajari keanekaragaman hayati hutan ini dan memahami bagaimana kita bisa melindunginya."

Pria tua itu mengangguk mengerti. "Keanekaragaman hayati di hutan ini sangat penting, bukan hanya untuk alam itu sendiri, tapi juga bagi kita sebagai manusia. Sayangnya, semakin banyak orang yang datang ke sini tanpa memahami pentingnya menjaga kelestarian alam. Mereka hanya datang untuk mengambil tanpa memberi apa-apa."

Andra merasa hatinya terenyak mendengar cerita pria tua itu. Ia memahami bahwa permasalahan lingkungan bukan hanya sekadar sampah, tapi juga perilaku manusia yang seringkali kurang peduli terhadap alam.

"Bukankah ini adalah hutan yang dilindungi? Bagaimana mungkin ada orang yang bisa semena-mena merusaknya?" tanya Andra penuh keheranan.

Pria tua itu mengangguk sambil melihat ke kejauhan. "Ya, ini memang hutan lindung. Namun, penegak hukum seringkali tak mampu mengawasi seluruh area hutan ini. Selain itu, tak jarang ada oknum-oknum yang terlibat dalam praktek ilegal, seperti penebangan dan penangkapan satwa liar."

Andra merenung sejenak. Ia merasa semakin bertekad untuk melindungi hutan ini. "Saya akan mencoba memberitahukan kepada banyak orang tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan. Semoga dengan pengetahuan saya, mereka bisa lebih peduli dan turut serta dalam menjaga kelestarian bumi."

Pria tua itu tersenyum bangga. "Kamu punya semangat yang baik, anak muda. Saya yakin bahwa melalui usahamu, perubahan bisa terjadi."

Andra melanjutkan perjalanannya, tetapi kali ini dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar. Ia memutuskan untuk mengabadikan keindahan hutan ini melalui foto dan tulisan yang akan ia bagikan dengan banyak orang. Melalui media sosial, ia berbagi cerita tentang kekayaan alam yang dimiliki negeri ini dan juga tentang tantangan yang dihadapinya.

Tidak hanya itu, Andra juga berusaha berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan LSM lingkungan untuk meningkatkan pengawasan terhadap hutan ini dan menggalakkan kampanye penghijauan serta pengurangan penggunaan plastik di wilayah sekitar. Dengan tekad dan semangatnya, Andra berhasil mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Kampanye Andra menyebar luas, dan masyarakat mulai bergerak aktif untuk menjaga hutan dan lingkungan di sekitarnya. Bersama-sama, mereka membersihkan hutan dari sampah plastik, menanam pohon-pohon baru, dan mengawasi hutan dari ancaman penebangan dan perburuan satwa liar.

Berita tentang perjuangan Andra menyebar ke berbagai penjuru negeri. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan tindakan nyata dalam melindungi alam dan lingkungan. Ia juga meraih penghargaan atas kontribusinya dalam pelestarian hutan.

Di bawah cahaya hutan yang semakin beranjak senja, Andra merenungkan perjalanan panjangnya. Ia tahu bahwa banyak hutan-hutan lain di negeri ini yang perlu dijaga dan diperjuangkan. Andra bersyukur telah memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan menjaga keanekaragaman hayati yang menjadi anugerah alam. Ia berjanji akan terus melanjutkan perjuangannya untuk generasi-generasi mendatang, agar hutan-hutan ini tetap tumbuh rimbun dan memberikan manfaat bagi bumi yang kita cintai ini.

Biodata Penulis

Dokumen pribadi penulis
Dokumen pribadi penulis
Abdul Muis Ashidiqi adalah seorang penulis konten yang fokus pada bidang kesehatan mental dan cerita pendek. Ia telah menulis berbagai artikel dan cerpen dalam berbagai publikasi. Selain itu, ia juga aktif sebagai pekerja lepas dalam bidang desain grafis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun