Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Cinta untuk Azkia

16 Juli 2023   16:57 Diperbarui: 16 Juli 2023   17:17 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi penulis

Surat Cinta untuk Azkia

Sinar matahari perlahan merayap memasuki kamar Azkia melalui jendela yang terbuka lebar. Ia membuka matanya dengan perasaan yang berbeda hari ini. Hatinya berdebar-debar saat melihat sebuah amplop berwarna putih yang diletakkan di atas meja belajarnya. Ia mengambilnya dan melihat tulisan yang tertulis di atasnya: "Untuk Azkia."

Tanpa bisa menyembunyikan kegembiraannya, Azkia membuka amplop tersebut. Isi amplop itu adalah selembar kertas dengan tulisan tangan yang indah. Inilah surat cinta pertama yang ia terima dalam hidupnya.

"Halo, Azkia. Aku tak tahu harus mulai dari mana, tapi aku ingin memberitahumu betapa istimewanya kamu bagiku. Setiap kali aku melihatmu, hatiku berdegup kencang dan segala sesuatu di sekitarku menjadi lebih cerah. Aku merasa harus mengungkapkan perasaanku ini padamu.

Aku ingat pertama kali kita bertemu di perpustakaan sekolah. Kamu sedang asyik membaca buku, dan pandangan kita tak sengaja bertemu. Aku tak bisa melupakan senyummu yang manis saat itu. Sejak itu, kamu selalu ada di pikiranku.

Aku tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta padamu. Kamu begitu cerdas, baik hati, dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan. Kamu selalu tersenyum meski sedang menghadapi cobaan. Kamu adalah sumber inspirasiku.

Setiap kali kita berbicara, aku merasa waktu berjalan begitu cepat. Percakapan kita selalu mengalir dengan alami, dan aku merasa nyaman berada di dekatmu. Aku menikmati setiap momen yang kita habiskan bersama, meski hanya sebentar.

Kamu mungkin tidak menyadari ini, tapi keberadaanmu memberikan warna dalam hidupku. Kamu adalah bintang yang selalu bersinar di kegelapanku. Aku ingin menjadi orang yang selalu ada untukmu, yang mendukungmu dalam segala hal yang kamu lakukan.

Mungkin terdengar klise, tapi aku sungguh merasakan getaran cinta dalam hatiku setiap kali kita bertemu. Aku tidak bisa menutupi perasaan ini lagi. Azkia, aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku ingin menjalani hidup ini bersamamu.

Tapi aku juga mengerti bahwa cinta adalah hal yang kompleks. Aku tidak ingin memaksamu untuk merespons perasaanku. Aku hanya ingin kamu tahu betapa spesialnya kamu bagiku. Jika suatu hari nanti kamu merasakan hal yang sama, beri tahu aku, agar kita bisa menjalani petualangan hidup bersama.

Surat ini adalah bukti tulusnya perasaanku. Aku harap surat ini bisa membuatmu tersenyum dan merasa dihargai. Kamu adalah wanita yang luar biasa. Aku beruntung memiliki kesempatan untuk mengenalmu.

Terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku akan selalu berada di sampingmu, apapun yang terjadi. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan atau berbagi cerita denganku. Aku akan selalu mendengarkan dengan sepenuh hati."

Air mata mengalir di pipi Azkia saat ia menyelesaikan membaca surat cinta itu. Hatinya penuh dengan perasaan bahagia. Ternyata seseorang yang diam-diam ia kagumi selama ini juga memiliki perasaan yang sama.

Dengan gemetar, Azkia meraih telepon genggamnya dan mengetik pesan singkat untuk sang pengirim surat cinta. "Terima kasih atas surat cintamu yang indah. Aku juga merasakan hal yang sama. Aku sangat senang karena ada kamu di hidupku. Aku tak sabar menunggu petualangan yang akan kita jalani bersama."

Dengan perasaan senang yang meluap-luap, Azkia melangkah keluar dari kamarnya. Hari itu adalah awal dari kisah cinta yang indah antara Azkia dan pengirim surat cinta tersebut. Mereka berdua siap untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama, saling mendukung dan mencintai satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil.

Biodata Penulis

Dokumen pribadi penulis
Dokumen pribadi penulis
Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun