Surat Cinta untuk Azkia
Sinar matahari perlahan merayap memasuki kamar Azkia melalui jendela yang terbuka lebar. Ia membuka matanya dengan perasaan yang berbeda hari ini. Hatinya berdebar-debar saat melihat sebuah amplop berwarna putih yang diletakkan di atas meja belajarnya. Ia mengambilnya dan melihat tulisan yang tertulis di atasnya: "Untuk Azkia."
Tanpa bisa menyembunyikan kegembiraannya, Azkia membuka amplop tersebut. Isi amplop itu adalah selembar kertas dengan tulisan tangan yang indah. Inilah surat cinta pertama yang ia terima dalam hidupnya.
"Halo, Azkia. Aku tak tahu harus mulai dari mana, tapi aku ingin memberitahumu betapa istimewanya kamu bagiku. Setiap kali aku melihatmu, hatiku berdegup kencang dan segala sesuatu di sekitarku menjadi lebih cerah. Aku merasa harus mengungkapkan perasaanku ini padamu.
Aku ingat pertama kali kita bertemu di perpustakaan sekolah. Kamu sedang asyik membaca buku, dan pandangan kita tak sengaja bertemu. Aku tak bisa melupakan senyummu yang manis saat itu. Sejak itu, kamu selalu ada di pikiranku.
Aku tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta padamu. Kamu begitu cerdas, baik hati, dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan. Kamu selalu tersenyum meski sedang menghadapi cobaan. Kamu adalah sumber inspirasiku.
Setiap kali kita berbicara, aku merasa waktu berjalan begitu cepat. Percakapan kita selalu mengalir dengan alami, dan aku merasa nyaman berada di dekatmu. Aku menikmati setiap momen yang kita habiskan bersama, meski hanya sebentar.
Kamu mungkin tidak menyadari ini, tapi keberadaanmu memberikan warna dalam hidupku. Kamu adalah bintang yang selalu bersinar di kegelapanku. Aku ingin menjadi orang yang selalu ada untukmu, yang mendukungmu dalam segala hal yang kamu lakukan.
Mungkin terdengar klise, tapi aku sungguh merasakan getaran cinta dalam hatiku setiap kali kita bertemu. Aku tidak bisa menutupi perasaan ini lagi. Azkia, aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku ingin menjalani hidup ini bersamamu.
Tapi aku juga mengerti bahwa cinta adalah hal yang kompleks. Aku tidak ingin memaksamu untuk merespons perasaanku. Aku hanya ingin kamu tahu betapa spesialnya kamu bagiku. Jika suatu hari nanti kamu merasakan hal yang sama, beri tahu aku, agar kita bisa menjalani petualangan hidup bersama.