Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Penyakit Antraks: Gejala, Penularan, dan Pencegahan

6 Juli 2023   06:42 Diperbarui: 8 Juli 2023   07:05 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Antraks?

Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat mempengaruhi berbagai hewan, termasuk sapi, kambing, domba, dan manusia. 

Manusia biasanya terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terjangkit antraks atau melalui paparan langsung spora antraks. Meskipun jarang terjadi, antraks dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan hewan. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyakit ini, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.


Gejala-Gejala Antraks yang Perlu Diwaspadai

Gejala antraks pada manusia dapat bervariasi tergantung pada bagaimana infeksi terjadi. Ada tiga jenis utama antraks yang dapat mempengaruhi manusia:

  • Antraks kulit: Gejala termasuk munculnya benjolan berwarna merah yang dapat berkembang menjadi luka yang bernanah. Lesi ini biasanya tidak menyakitkan tetapi dapat menimbulkan rasa gatal yang intens. Jika tidak diobati, infeksi kulit ini dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih luas.
  • Antraks paru: Gejala awal antraks paru mirip dengan flu, seperti demam, batuk, sesak napas, dan kelelahan. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala akan semakin parah dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang serius sehingga menyebabkan kematian.
  • Antraks usus: Gejala antraks usus termasuk mual, muntah, sakit perut hebat, diare berdarah, dan demam. Infeksi usus antraks dapat terjadi setelah mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi secara tidak sengaja.

Cara Penularan Antraks

Antraks dapat menular melalui beberapa cara, antara lain:

  • Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi: Manusia dapat terinfeksi antraks melalui kontak langsung dengan hewan yang terjangkit penyakit ini, seperti sapi, kambing, atau domba yang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis. Sentuhan dengan kulit atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan.
  • Paparan terhadap spora antraks: Spora antraks yang terdapat di tanah, air, atau tumbuhan yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penularan. Manusia dapat terinfeksi melalui luka terbuka pada kulit saat berada di lingkungan yang terkontaminasi spora antraks.
  • Konsumsi daging hewan yang terinfeksi: Antraks usus dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi bakteri antraks tanpa memasaknya dengan baik. Bakteri tersebut dapat menyebar ke saluran pencernaan manusia dan menyebabkan infeksi usus.

www.pexels.com
www.pexels.com

Langkah-Langkah Pencegahan Antraks

Untuk mencegah penularan antraks, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Vaksinasi: Vaksin antraks tersedia untuk melindungi hewan dan manusia dari penyakit ini. Pastikan hewan ternak telah divaksinasi dengan benar.
  • Lakukan perlindungan saat bekerja dengan hewan: Jika Anda bekerja di sektor peternakan yang mengharuskan kontak rutin dengan hewan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan pakaian pelindung saat menangani hewan yang terinfeksi antraks.
  • Hindari konsumsi daging hewan yang tidak dimasak dengan baik: Pastikan daging hewan yang dikonsumsi telah dimasak dengan baik, terutama jika tinggal di daerah dengan kasus antraks yang dilaporkan.
  • Jaga kebersihan dan sanitasi yang baik: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan hewan atau lingkungan yang berpotensi terkontaminasi spora antraks. Pastikan juga untuk membersihkan dan mendisinfeksi peralatan dan tempat yang digunakan untuk menangani hewan.

Kesimpulan

Antraks adalah penyakit menular yang perlu diwaspadai. Mengetahui gejala-gejala antraks, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan akan membantu melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda dari penyakit ini.

Jaga kebersihan, hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, dan ikuti langkah-langkah pencegahan yang disarankan untuk menjaga kesehatan. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika memiliki gejala yang mencurigakan terkait antraks. Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit ini dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dan mengurangi risiko penularan antraks. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun