Mohon tunggu...
Nia Wibiyana
Nia Wibiyana Mohon Tunggu... Administrasi - Student of the universe

IG : wibiyana ; wibiyanatravels.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sometimes, You Need to Prove It Wrong...

30 April 2016   21:48 Diperbarui: 1 Mei 2016   00:37 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

http://quotesgram.com/overcoming-your-past-quotes/Ah, sepertinya saya mulai hobi membuat judul yang terdiri dari dua hmm, apa sebutannya? kalimat? frase? entahlah, saya kurang pandai dengan tata bahasa, namun maksud saya adalah xxx, xxx...iya, lengkap dengan titik tiga setelahnya.

Hampir pukul dua-dua dan baru juga saya sadar bahwa hari ini adalah malam minggu, waktu yang tepat untuk membuat postingan yang bikin baper.

Judul yang saya pakai kali ini terinspirasi akan berbagai karya seni yang saya pernah baca, tonton, dengar bahkan beberapa hal yang saya alami secara pribadi, namun semua event akan disamarkan, supaya jadi semi cerita misteri begitu maksudnya.

Apakah kalian pernah merasa bahwa ada beberapa hal yang kalian lakukan sebenarnya bukan untuk membuktikan bahwa hal itu adalah benar adanya, namun justru untuk membuktikan bahwa hal itu salah?

 Ah, mungkin kata-katanya terlalu berat di weekend ini, saat yang banyak digunakan mayoritas insan untuk bersantai, baiklah, akan saya coba pecah menjadi beberapa contoh kejadian yang mungkin lebih familiar dengan anak muda jaman sekarang.

Stalking, hal yang hampir pernah dlakukan semua orang, siapa yang tidak? mengaku sajalah! sayapun sering melakukan hal ini lewat berbagai sosial media yang ada (sebuah pengakuan publik). Terkadang saking penasarannya, malah tanpa sengaja, kita dapat scroll hingga postingan pertama tiga tahun yang lalu, berikut membaca semua komentar yang ada untuk beberapa jam ke depan tanpa jeda.

Kepo, berawal dari stalking, kemudian kita menjadi kepo, apa yang dilakukan, di mana sekarang, sedang bersama siapa, tempat favorit, hingga suasana hati dan cuaca pasti diketahui, tak sungkan juga akan bertanya kepada pihak terkait akan "what's happening" around, sehingga kepo-nya maksimal.

Spik, ketika sudah mengetahui keadaan, kita akan mulai berani spik-spik, semua celah akan dicoba, berbagai metode pada berbagai kesempatan layak diuji, bukan? you got nothing to lose anyway?

Setelah tiga langkah tadi, akankah ada lagi? bisa jadi, namun cukup sudahlah jika lewat hal tersebut kita telah mengetahui apa yang ingin kita ketahui, memang begitulah adanya, tepat seperti apa yang telah tergambarkan, kebahagiaan dan kelanggengannya, pun dengan apa yang sebenarnya telah kita miliki, setali tiga uang dengannya!

Tak perlulah membanding-bandingkannya, tak perlulah mencari-cari kekurangannya, semua itu sebenarnya sudah cukup, mereka bahagia, engkaupun juga sebenarnya terhitung bahagia, jangan lagi cari masalah, ia akan datang sendiri kalau memang sudah waktunya, kita hanya perlu bersiap akan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dan terkadang, walaupun kita sudah tahu akan kenyataannya, sebagian dari diri kita tetap ingin membuktikan bahwa hal itu salah, bahwa yang kita percayalah yang benar, meskipun kenyataan sebenarnya tidak berpihak pada apa yang kita percaya itu tadi.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? pasti banyak yang setuju ketika saya sebut : karena banyaknya si PHP. Ha!

Jadi, bukan selalu berarti lewat stalking kita ingin buktikan bahwa mereka tidak bahagia, lewat kepo kita ingin buktikan bahwa mereka tidak sering besama sehingga banyak celah, dan bukan berarti lewat spik-spik tadi kita ingin buktikan bahwa mereka tidak setia, bukan.

Justru bisa jadi, itu adalah salah satu cara untuk membuktikan bahwa anggapan kita selama ini, akan apa yang kita percaya selama ini salah adanya.

Yes, baby, sometimes you need to prove it wrong...

Bahwa apa yang ada di pikiran kita itu bisa jadi tidak benar adanya, bahwa yang kita kira-kira itu tidak selalu benar, dan ini adalah saatnya untuk melihat ke depan, tentang apa yang mungkin bisa kita lakukan selain apa yang telah kita lakukan, bagaimana kita dapat sebahagia yang kita pikirkan, bagaimana kita dapat menadi apa yang kita idam-idamkan, dan tak lupa untuk bersyukur akan apa yang kita miliki dan menjaganya.

Tentang ilustrasi gambar yang saya gunakan? ah, itu hanya gambar saja, bisa diartikan dari berbagai perspektif yang benar maupun yang salah.

Contoh yang salah adalah ketika kalian terus-menerus hidup di masa lalu dan tidak memandang ke depan, selalu tidak puas akan apa yang didapatkan, nah, bukan berarti harus cepat puas, namun lebih ke syukur, dan itu perlu!

Sekarang, apakah sudah pernah membuktikan bahwa kalian salah?

 

Apa?

 

Ternyata kalian benar? 

Wah! Hati-hati!

Pastikan kebenaran itu bukanlah kebenaran yang terselubung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun