Indahnya Kota Yogyakarta dari Ketinggian

Selain terkenal karena banyaknya pusat pendidikan sehingga dijuluki kota pelajar, Yogyakarta memiliki keindahan tersendiri yang mungkin orang lain belum sadari. Dari mulai wisata alamnya yang indah hingga pemandangan kota yang estetik berupa city light yang menenangkan hati dan pikiran.Untuk menikmati city light dari Kota Yogyakarta tersebut bisa dilihat hanya dengan berjalan-jalan menggunakan sepeda motor di tengah kota dengan santai atau juga bisa mencari dataran tinggi untuk melihatnya.
Bila membicarakan soal spot untuk menikmati keindahan city light Yogyakarta dari ketinggian, teman-teman pasti langsung terbesit tentang spot yang bernama Bukit Bintang. Padahal, selain Bukit Bintang ada banyak tempat untuk menikmati Kota Jogja di malam hari. Salah satunya adalah Puncak Sosok.

Puncak Sosok merupakan salah satu alternatif untuk melihat city light Yogyakarta dari ketinggian. Tempat ini terletak di Bawuran, Bantul yang berjarak 16 KM dari pusat Kota Yogyakarta. Perkiraan waktu untuk dapat sampai ke Puncak Sosok adalah sekitar 30 menit dari pusat kota. Puncak Sosok sendiri juga buka setiap hari mulai dari hari Senin hingga hari Minggu. Untuk masuk ke Puncak Sosok, hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar lima ribu rupiah. Dua ribu rupiah untuk parkir dan tiga ribu rupiah untuk tiket masuk.
 
Jadi untuk memperkenalkan tempat wisata yang jarang diketahui pendatang, aku mengajak beberapa temanku yang datang ke Yogyakarta untuk kuliah pada tanggal 23 Desember 2023 bermain ke Puncak Sosok. Agar mendapatkan tempat duduk dengan pemandangan yang indah, kami mulai berangkat pada pukul 16.30 WIB sembari menikmati matahari yang mulai tenggelam secara perlahan saat di jalan.

Kami akhirnya sampai disana pukul 17.20 WIB tepat sebelum matahari terbenam. Sesampainya disana kami langsung mencari spot tempat duduk dan menyewa beberapa tikar sebagai alas duduk kami dan menikmati pemandangan Kota Yogyakarta dimalam hari. Selain bisa melihat keindahan Yogyakarta di malam hari. Kita juga menyantap beberapa makanan ringan seperti gorangan dan jajanan pasar lain yang kami beli di stan-stan berupa gubuk kecil yang menjual berbagai macam jajanan hingga makanan berat dan berbagai minuman.

Disana juga terdapat live music yang menemai kami menikmati keindahan malam Yogyakarta dari jam 18.30-21.00 WIB. Kami juga bisa meminta lagu untuk dinyanyikan atau bahkan menyumbangkan suara emas yang dimiliki dengan ikut bernyanyi. Namun, temanku ternyata masih malu. Padahal ia memiliki suara yang terbilang cukup merdu. Setelah kami merasa cukup menikmati keindahan malam di Yogyakarta sembari mengobrol dan ditemani alunan musik yang menyenangkan, kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah dan kos-kosan masing-masing pada jam 21.00 WIB. Ditengah jalan aku harus berpisah dengan mereka karena rumahku memiliki arah yang berbeda dari arah yang mereka tuju. Kami akhirnya berjalan ke arah tujuan masing-masing dan beristirahat di tempat tinggal masing-masing.
 
Keesokan harinya kami membicarakan tentang perjalanan kami ke Puncak Sosok. Kami juga menilai terkait kelebihan serta kekurangan dari obyek wisata tersebut. Menurut kami pemandangan di sini cukup menawan serta fasilitas yang diberikan sudah lumayan lengkap seperti toilet, mushola, spot swafoto, dan stan-stan penjual makanan. Namun, Puncak Sosok ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan dari Puncak Sosok ini adalah akses jalan menuju Puncak Sosok yang cukup curam dengan jalan yang menajak ditambah dengan jalan yang bisa dibilang kurang bagus. Di sisi lain, pada jalan turun sudah bisa dibilang cukup baik tetapi masih sedikit curam. Hal itu menyebabkan salah satu dari teman kami agak kesusahan karena kendaraan yang ia miliki memang sudah agak bermasalah pada bagian stang. Namun untungnya kami bisa sampai bawah denga aman dan selamat Sentosa.