Jika keputusan reshuffle oleh Jokowi mengecewakan, tentu koalisi dalam gedung dewan pun akan berubah. Akibatnya, Presiden akan banyak mendapat tekanan, baik dari kabinet maupun parlemen. Mungkin inilah yang dimaksud pertaruhan reputasi politik.
Di sisi lain, presiden sedang memperingatkan bahwa pemerintahan berjalan bukan semata urusan negosiasi politik atau kontrak politik, Â tapi di atas itu semua, ada kepentingan rakyat yang lebih perlu dikedepankan. Sudah sepatutnya ini yang menjadi perhatian para pembantunya, termasuk juga partai politik yang duduk di kabinet.
Saat keputusan yang mempertaruhkan reputasi politik itu terjadi, harapannya Jokowi akan mendapat simpati rakyat. Karena dalam pernyataan ancamannya, beliau menyebut "demi 267 juta penduduk Indonesia." Bahasa simbol seperti ini tentu memiliki tujuan bahwa rakyat akan berada di belakang Jokowi saat nanti banyak Parpol yang tidak puas akan menyerangnya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H