Mohon tunggu...
wibimivec
wibimivec Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi otomotif

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengaruh Ekonomi Terhadap Pemikiran Kritis Manusia

8 Januari 2025   20:32 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:32 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan berdasarkan logika serta data. Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan pemikiran kritis adalah kondisi ekonomi individu maupun masyarakat. Aspek ekonomi memiliki dampak signifikan terhadap pendidikan, akses informasi, dan pengambilan keputusan, yang pada akhirnya membentuk cara manusia berpikir secara kritis.

Pengaruh Ekonomi terhadap Pemikiran Kritis
1.Akses Pendidikan
Ekonomi berperan besar dalam menentukan kualitas pendidikan yang diterima oleh seseorang. Menurut laporan UNESCO (2022), terdapat korelasi antara pendapatan per kapita suatu negara dengan tingkat literasi penduduknya. Negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah cenderung memiliki akses pendidikan yang terbatas, sehingga kemampuan pemikiran kritis penduduknya juga terhambat.

Contoh:
Di negara berkembang seperti Kamboja, keterbatasan anggaran untuk pendidikan menyebabkan banyak anak tidak mendapatkan pendidikan berkualitas. Sebaliknya, di negara maju seperti Finlandia, dukungan ekonomi yang kuat memungkinkan pendidikan berkualitas tinggi, mendorong kemampuan analitis dan berpikir kritis pada siswa.

2.Akses Informasi
Kondisi ekonomi memengaruhi kemampuan individu untuk mengakses informasi berkualitas. Dalam era digital, akses terhadap internet dan media informasi menjadi elemen penting dalam mengembangkan pemikiran kritis. Sayangnya, masyarakat dengan kondisi ekonomi rendah sering kali kesulitan mengakses teknologi ini.

Laporan Statista (2023) menunjukkan bahwa hanya 34% dari populasi di negara berkembang memiliki akses internet reguler, dibandingkan dengan 90% di negara maju. Hal ini menciptakan kesenjangan pengetahuan yang memengaruhi kemampuan berpikir kritis masyarakat di wilayah tertentu.

3.Stres Ekonomi dan Pengambilan Keputusan
Tekanan ekonomi sering kali memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan kritis. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan belum terpenuhi, kemampuan untuk menganalisis situasi secara mendalam dan logis menjadi terhambat.

Contoh:
Studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association (2021) menemukan bahwa individu dengan stres ekonomi tinggi cenderung mengambil keputusan impulsif, seperti meminjam uang dengan bunga tinggi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis.

Contoh Nyata dalam Kehidupan

1.Fenomena Hoaks di Masyarakat
Di negara dengan ekonomi lemah, rendahnya literasi digital menyebabkan masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh informasi palsu atau hoaks. Sebaliknya, masyarakat dengan ekonomi kuat lebih cenderung memverifikasi informasi sebelum percaya atau bertindak.

Contoh:
Selama pandemi COVID-19, hoaks mengenai vaksin lebih banyak tersebar di negara-negara dengan tingkat pendidikan rendah karena keterbatasan akses informasi yang akurat.

2.Pilihan dalam Investasi Keuangan
Masyarakat dengan kondisi ekonomi mapan cenderung lebih kritis dalam memilih investasi, seperti saham atau reksa dana, karena memiliki akses ke pendidikan finansial. Di sisi lain, masyarakat berpenghasilan rendah sering terjebak dalam investasi bodong karena kurangnya pengetahuan dan tekanan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun