Mohon tunggu...
Wreda Wibiksana
Wreda Wibiksana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sedang dalam pencarian diri, berita, jodoh, kacamata, kunci, dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ella Sang Pendamai

26 Desember 2013   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ogah banget naik ojek, gak level."

Dan debat mereka berlanjut jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun dan demikian lebay-nya penulis padahal kejadian yang sebenarnya hanya berlangsung beberapa jam saja. Perdebatan mereka terhenti ketika terdengar suara hape dari kantong Billy.

Lagu indah nan merdu dari band Wali yang berjudul suka atau tidak. Setelah mendengar lagunya suka atau tidak, terpaksa Billy menghentikan perdebatan mereka tuk menjawab telepon.

Lagi-lagi Jono harus menunggu Billy yang sedang bercakap-cakap dengan hapenya.

"Itu tadi telepon dari Ella. Katanya adiknya akan menjemput kita," jelas Billy.

Singkat cerita adiknya Ella datang menjemput Jono dan Billy di kampus. Dan dalam perjalanan Jono dan Billy meneruskan perdebatan mereka yang tertunda, dimana adiknya Ella hanya menjadi pendengar tidak setia karena di telinganya bergantung sebuah earphone yang sedang memainkan musik hard rock. Akhirnya sampailah mereka di tempat tujuan.

"Hai guys, bilang dong kalau kalian tidak hapal jalan. Mari silahkan masuk," sambut Ella dengan ramah.

Mereka--minus adiknya Ella yang dengan cueknya langsung berangkat lagi entah kemana--mengikuti Ella ke ruang tamu.

"Kenapa kalian kelihatan kecapaian? bukankah rumah saya dekat dari kampus, hanya dengan jalan kaki lima menit juga sudah sampai."

"Ini nih si Bero... eh Billy dari tadi ngajak berantem. Masak katanya dia mau kesini naek mobil. Sok borjuis, pan jarak tempuh cuma jalan kaki lima menit."

"Belagu, lo juga gak tahu kan alamat rumah Ella. Ini si Jono malah lebih parah, dia inginnya pake angkot. Kalo naek angkot kan satu menit kemudian sudah turun lagi, untung di angkotnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun