Mohon tunggu...
Wianda Puspita
Wianda Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polusi Udara terus Memburuk, Seluruh Sekolah di Ibu Kota India Ditutup

14 November 2023   19:15 Diperbarui: 16 November 2023   06:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sidonews.com

Sekolah - sekolah dasar di New Delhi ditutup hingga Jumat, 10 November 2023. Dikarenakan semakin berbahayanya kualitas udara di sana. Selain itu, pemakaian kendaraan dan pekerjaan konstruksi juga dibatasi.

New Delhi kerap kali mendapatkan peringkat sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia. Sudah seperti kegiatan rutin, pada saat memasuki musim dingin, kabut asap kotor sering kali menjadi beban bagi penduduk disana. Buruknya kualitas udara di New Delhi disebabkan karena banyak hal, yaitu dari asap knalpot kendaraan, emisi industri, lokasi konstruksi, serta dari pembakaran ladang - ladang di India bagian utara. Para petani ini membakar ladang untuk membersihkan sisa tanaman yang sudah dipanen pada akhir Oktober atau awal November.

Indeks kualitas udara 0 - 50 masuk ke dalam kategori baik, sedangkan 400 - 500 dikategorikan berbahaya dan akan berdampak bagi orang sehat terlebih pada orang yang mengidap penyakit. Indeks kualitas udara di New Delhi pada hari Minggu (5 November 2023) berada pada angka 471, yang mana itu sudah masuk ke dalam kategori "berbahaya".

Banyak warga yang mengeluh karena mereka merasa tenggorokannya gatal, batuk - batuk, iritasi pada mata, dan banyaknya yang terjangkit penyakit pernapasan. Masyarakat disarankan agar memakai masker dan menghindari aktivitas di luar rumah. "Ini menjadi pemicu segala jenis infeksi saluran pernapasan dan flu. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah yang tidak terkendali dan masalah diabetes" ucap Rajneesh Kapoor pada saluran berita New Delhi Television.

Dikutip dari The Times of India, untuk mengurangi jumlah kendaraan dan menurunkan polusi udara, kota New Delhi melaksanakan aturan ganjil - genap. Pihak berwenang juga telah menawarkan bantuan tunai supaya para petani membeli mesin untuk membakar sisa - sisa tanaman di ladangnya. Selain itu dikerahkan juga alat penyiram air dan senjata anti kabut untuk mengendalikan polusi.

Diberlakukan juga denda sebanyak 20.000 rupee atau sekitar 3.7 juta rupiah bagi pengemudi yang memakai mobil dengan bahan bakar solar dan bensin. Bus dan truk yang berusia 10 sampai 15 tahun yang mengeluarkan banyak asap juga akan dikenai sanksi denda yang sama.

Semoga kedepannya seluruh masyarakat New Delhi dan seluruh bagian India dapat mematuhi serta dapat bekerja sama dalam menanggulangi masalah yang terus terjadi ini. Agar masalah ini tidak terulang kembali dan juga agar bisa lebih nyaman lagi dalam beraktivitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun