Mohon tunggu...
Intan destanita
Intan destanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Someone who like simple tings

i bealive thats we are what we think. and we grow from what we see, read and hear.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Sederhana Menjaga Finansial Tetap Bertahan selama Pandemi

22 Agustus 2021   11:15 Diperbarui: 22 Agustus 2021   11:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir dua tahun lamanya pandemi corona virus merebak di penjuru dunia, tidak hanya masalah kesehatan namun masalah ekonomipun menjadi ikut terganggu sebab efek domino ini. 

Mungkin ada sebagian orang yang masih dapat meng handele pekerjaan serta pendapatannya untuk kebutuhan sehari-hari, namun ada banyak juga orang diluar sana yang harus merasakan dampak dari pandemi, dikarenakan pendapatan yang berkurang atau para pelaku bisnis dengan sektor tertentu yang semakin sulit bertahan dan banyak kehilangan konsumenya.

Meski begitu seiring berjalanya waktu manusia mulai berusaha untuk menyesuaikan diri agar dapat bertahan, sebab seperti dalam Psychology of a Crisis bahwasanya krisis menghasilkan perubahan terhadap cara melihat masadepan termasuk pemahaman serta cara baru untuk mengelolanya,

Ini menjadi salah satu  alasan bagi tumbuhnya trand baru yang bermunculan sebagai broblem solving dari segala kegelisahan yang tengah terjadi, salah satu yang popular dan  menjadi gaya hidup baru bagi para anak muda adalah konsep kehidupan sederhana atau minimalis life style ala Jepang, yang sempat terkenal sebab Fumio Sasaki dengan bukunya "Goodbye, Things"  para penganut gaya hidup minimalis ini melawan norma masyarakat yang konsumtif, dengan betul -- betul mengurangi atau me minimalkan barang yang mereka miliki.

Meski sebagian orang berfikir konsep minimalis ini menakutkan atau terlalu berlebihan, seperti hidup tanpa uang, hidup serba pas-pasan dan terkesan menyusahkan bahkan sama sekali tidak bisa menikmati hidup. 

Namun sebetulnya tidak demikian jika digunakan sesuai dengan kebutuhanya, Kita bisa menggunakan konsep minimalis dengan memilih sesuai tujuan finansial dari masing-masing individu. Intinya tujuan hidup minimalis adalah untuk menggunakan barang secara efisien.

Nah maka dari itu mati kita lihat tujuan gaya hidup minimalis seperti apa yang bisa diambil untuk membantu kondisi finansial selama pandemi..

  • Menahan rasa untuk menginginkan suatu barang dan menambah uang. 

Dalam konsep minimalis ada yang dinamakan decluttering, yaitu dengan menyingkirkan barang yang tidak di butuhkan dan hanya menyimpan barang-barang yang dibutuhkan. 

Cara ini memiliki tujuan baik, dengan menyingkirkan barang yang tidak dibutuhkan diharapkan kita dapat dengan mudah menilai selera diri kita sendiri, sekiranya jenis, model, atau warna seperti apa yang lebih sering kamu gunakan. Sehingga mempersempit kriteria barang agar bermanfaat secara efisien . 

Sebab terkadang alasan kita membeli barang bisa jadi karena sedang kekinian atau tergiur potongan harga padahal itu bukan selera kamu. Dengan melakukan decluttering barang yang tidak akan kamu pakai itu bisa dijual pada situs online seperti untuk menambah penghasilan, Terutama jika kamu punya barang branded yang tidak pernah terpakai, tentu itu akan sangat membantu finansialmu saat pandemi.

  • Bisa lebih fokus pada budgeting

Konsep minimalis membuat kita dapat lebih menghargai barang serta memahami diri sendiri, sebab secara tidak langsung kita sudah terbiasa dengan barang-barang yang berfungsi dengan tepat. 

Cara seperti ini akan merubah mindset atau cara berfikir dalam membentuk diri kita agar lebih memiliki kesadaran penuh untuk dapat menentukan pilihan serta membantu mempermudah dalam menyusun alokasi dana pada hal-hal tertentu yang tampaknya perlu didahulukan, agar lebih efisien dan segera mencapai tujuan. 

Misalnya saja berapa persen untuk biaya kebutuhan bulanan, berapa persen dana obat-obatan jika sakiit serta berapa besaran dana untuk kewajiban lainya yang menjadi tanggungan.

  • Belajar untuk hidup dengan rasa cukup.

Dimana sulit seperti saat ini sungguh tidak ada salahnya untuk memperkuat syukur, bersyukur sebab Tuhan masih memberikan kesehatan. 

Dan kekuatan untuk bertahan hingga sejauh ini, percayalah rasa syukur akan memberikan kemampuan pada kita untuk bisa merasa cukup akan materi dan terhindar dari consumerism yang tidak bijak sebab membeli barang-barang untuk membuat kebahagian dan menunjukanya kepada orang lain, padahal dengan begitu kamu tidak akan pernah merasa puas atau cukup sebab barang atau materi selalu memiliki hal yang baru untuk perasaan tersaingi, jadi jika tidak memiliki controlling yang baik itu akan membuat kita kesulitan memenuhinya dan terus dihinggapi rasa gelisah.

  • Terhindar dari black Friday berlebihan

Hal yang paling sering dilakukan di zaman ini adalah belanja online, mungkin bagi kamu pengguna itus-situs E-commerce sejati, sudah tidak asing dengan istilah black friday dimana Pada saat itu, toko-toko dan gerai banyak yang memberikan diskon besar-besaran. Istilah Black Friday sangat terkenal di AS, dan akhirnya diadopsi oleh negara-negara lain mulai dari penyebutannya hingga diskon besar-besaran di setiap toko dan gerai. 

Dengan potongan harga yang diberikan serta akses pembayaran yang mudah melalui uang elektronik  menjadi berbahaya jika kita tidak bisa menggunakannya dengan bijak, sebab uang untuk membayar tidak dalam wujud fisik jadi terkadang kita tidak merasakan efek membayar atau merasa tidak melakukan pembayaran. 

Jadi sebaiknya beri batasan pada saldo E -money, jangan sampai kasyikan berselancar dalam daftar menu belanjaan sampai melampaui budget yang sudah ditentukan.

 

  • Menambah rasa damai dan dapat melakukan hal yang disukai

Hidup minimalis adalah tentang perasa cukup. Memberikan rasa agar tidak terlalu banyak fokus pada barang material yang membuat kita sebetulnya resah dan selalu merasa kurang dan kurang. Dengan gaya hidup minimalis diharapkan dapat membuat kita lebih tenang dan banyak melakukan hal yang lain yang disukai. 

Bahkan jika ditekuni apa yang kita lakukan itu mungkin saja akan menjadi peluang baru yang bisa mendatangkan penghasilan, sebab sudah banyak pengusaha sektor kecil yang justru mendapatkan keuntungan lebih di saat pandemi seperti sekarang ini

  • Bangkit dan meng hindari penderitaan dalam rasa nyaman

Dimasa seperti ini wajar jika kita merasa menderita dan memiliki waktu terberat. Tapi ini bukan Saat untuk mengisolasi diri, sesekali kita bisa melakukan meditasi untuk mencoba medapati ruang damai dalam diri dan fikiran kita setelahnya percayalah akan ada energi baru yang terisi dari fikiran yang bersih.

Cobalah untuk melihat bahwa ada banyak orang diluar sana yang mungkin sedang merasakan apa yang kita hadapi, namun ada banyak orang juga yang dapat membantu kita untuk bisa bangkit dan termotivasi.

Sesekali hubungi keluarga maupun teman untuk sekedar bercerita dan mendengarkan cerita mereka, itu akan akan membantu membuat kita merasakan bahwa kita tidaklah sendirian dan kita bukan satu-satunya orang yang menderita, Jadi tetap semangat dan bangkit dari keterpurukan adalah cara yang harus dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun