Cerita dimulai dengan kehidupan seorang pelajar bernama Albert yang merupakan murid paling bermasalah di sekolahnya. Bahkan semua guru angkat tangan untuk menangani anak ini. Banyak temannya pun yang selalu menjauhi dirinya karena takut mereka terbawa masalah yang di buat oleh albert. Tapi ada satu anak perempuan yang bisa merubah Albert yang mempunyai sifat berandal layaknya seorang preman pasar sebut saja dia Prita ya itu namaku. Aku merupakan anak pindahan yang cukup cerdas dan disiplin dimata guru dan teman temanku bertolak belakang dengan si Albert kurasa hehe, kata temanku aku adalah murid kesayangan semua guru dan menjadi idaman para murid laki laki disekolahku. Tapi entah mengapa saat aku melihat kelakuan Albert yang sangat nakal dan seperti preman pasar itu, diriku berjanji dalam bahwa aku akan merubah kepribadian Albert menjadi lebih baik.
Pagi hari tanggal 02 februari 2020 tepatnya saat hari kepindahan sekolah ku ke sekolah angkasa. Aku pindah sekolah dikarenakan ayahku yang dipindah tugaskan dipekerjaannya dan aku dan ibuku juga terpaksa harus ikut berpindah tempat sesuai dengan kerjaan yang diberikan atasan ayah kepadanya.
Hari pertamaku masuk ke sekolah angkasa, aku langsung diterima baik oleh semua murid dan dihari itu pun aku langsung akrab dan berteman baik dengan beberapa teman baruku yaitu sinta,sindi dan santi. Tak butuh waktu lama kami pun berteman dengan akrab, layaknya seorang adik dan kakak. Berhubung perutku sudah lapar, aku ajak mereka ke kantin untuk membeli makanan.
   "Hey kalian laper ga?"
   "Iya nih ta ayo kita semua ke kantin"jawab sindi.
Kami bertiga pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli beberapa cemilan. Disana aku melihat ada murid yang berpenampilan dan berprilaku seperti seorang preman pasar. Dan akupun menanyakannya pada ketiga temanku.
   "Siapa nama anak itu?"
 "Oh dia?"ucap santi
   "Iya,siapa namanya?"
 "Namanya Albert,dia murid paling sulit diatur dan menjadi anak yang paling bermasalah disekolah."jawab sinta
   "Ohh...seperti itu ya?"
 "Iya,sudah ah ayo kita beli cemilannya dan cepat pergi dari sini,aku takut nafsu makanku hilang karena melihat perilaku Albert."
    "Iya ayo ah ngapain kita jadi ngegibahin si Albert hehe"ucap sinta.
Setelah selesai membayar cemilan yang kami beli, kami pun langsung kembali ke kelas. Dan saat aku akan melewati pintu keluar tak kusangka aku dan Albert bertatapan mata, dan akupun langsung membuang mukaku dan keluar dari kantin menuju kelas.
Saat dikelas, aku kembali bertanya lagi tentang albert kepada mereka bertiga dan menceritakan kejadian tadi saat aku dan Albert saling bertatapan.
    "Hey aku mau nanyain lagi boleh?"
    "Boleh dong prita masa gaboleh"jawab mereka
    "Kenapa dia bisa jadi nakal gitu?
    "Dia siapa? Albert maksudmu?"jawab santi
    "Aduh prita masih mau ngebahas si Albert nih?haha"jawab sindi
    "Kayaknya prita naksir nih sama Albert soalnya nanya nanya terus tentang dia"balas sinta
    "Engga, soalnya tadi waktu kita mau balik lagi kekelas sama kalian aku ga sengaja tatapan mata sama si Albert itu"jawabku
    "Aciee... kayaknya bakal ada yang kasmaran sama anak paling berandal di sekolah hehe"ucap santi
    "Aku bilang engga ih kalian, aku cuma mau nanya aja tentang si Albert"
    "Oke oke aku ceritain ya prita"jawab sindi
Akhirnya kami mendengarkan cerita dari sindi tentang anak bernama si Albert itu sampai bel masuk berbunyi.
Sepulang sekolah, aku berjalan pulang bersama ketiga teman baruku disekolah. Dan aku pun berpisah dengan mereka disebuah pertigaan karena jalur kerumahku berbeda dengan jalur mereka.
Ketika dijalan menuju rumah, aku berpapasan dengan si Albert si preman pasar. Dia menaiki motor trailnya yang selalu dia pakai untuk pulang pergi kesekolah.
    "Hey kau anak baru ya?"ucap Albert
    "......(aku diam dan tidak menghiraukan pertanyaannya)"
    "Hey kau ini pura pura tidak denger aku atau kamu takut padaku?"ucapnya lagi.
    "Denger cuma aku takut aja"
    "Takut kenapa,emangnya aku gigit apa?"jawab Albert
    "Haha engga bukan gitu, aku cuma denger dari temen temenku kalau kamu nakal banget"
    "Nakal?aku murid teladan dari guru kok hahah"ucap Albert
    "Hahah...(aku pun ikut tertawa karena ucapan albert)"
    "Eh rumah rumahmu kearah sini juga?"tanyanya
    "Iya dijalan mekar nomor 2"jawabku
    "Eh jadi kamu tetangga baruku yang baru pindahan dari jakarta?rumahku kan di sebelah rumahmu nomor 3 "jawabnya
  "Ohh... Jadi kamu tetanggaku?"tanyaku
    "Yasudah ayo kita pulang bareng searah ini kan?"ajak Albert
    "Memangnya tidak apa apa?"tanyaku
    "Ya gapapa dong"jawabnya
Akhirnya kamipun kembali melanjutkan perjalanan pulang menaiki motor Albert yang cukup tinggi dan membuatku agak kesulitan untuk menaikinya. Diapun bertanya lagi padaku.
     "Namamu prita kan?"tanyanya
     "Iya"jawabku
     "Kamu pindah kesini karena pekerjaan ayahmu?"tanyanya lagi
     "Iya"jawabku
     "Datar amat jawabnya prit, santai aja dong ngobrol sama gue mah"ucapnya
     "Haha iya deh maaf albert"
Tak kusangka Albert tidak semenakutkan yang teman teman baruku bilang, dia orangnya cukup asik untuk diajak bercanda. Akhirnya kami berdua sampai di depan rumahku, dan akupun berterima kasih kepada Albert karena telah mengantarku sampai rumah.
    "Albert makasih ya udah nganterin"
    "Sans aja prit kan kita tetanggaan"jawabnya
Akupun langsung masuk kedalam rumah dan bercerita pada mamaku tentang teman teman baruku dan tetangga sebelah dirumah kita.
Keesokan harinya disekolah aku bertemu ketiga temanku lagi yang sepertinya senang melihat kedatanganku. Mereka langsung menghampiriku dan memelukku, sembari berkata
  "Lama sekali datangnya prita,kangen tau haha"ucap mereka bertiga.
  "Tadi aku nunggu ayahku dulu makanya lama, maaf ya"ucapku
  "Gapapa yang penting kan kamu udah disini"ucap sindi
  "Iya kan yang penting kita udah ketemu lagi prit"balas sinta
   "Yaudah mending kita ngobrolnya dikelas aja yu udah mau masuk juga"kata santi
   "Ayoooo capcussss.."jawab aku,sindi dan sinta
Akhirnya kamipun bergegas pergi ke kelas karena bel sebentar lagi berbunyi. Saat jam pelajaran dimulai, ibu guru kami bu nina seperti memanggil seseorang yang berada di luar pintu kelas kami dan menyuruhnya untuk masuk.
   "Selamat pagi anak anak"ucap bu nina
   "Pagi ibu"jawab semua murid dikelasku
   "Hari ini kita akan kedatangan murid baru, ailahkan masuk dan perkenalkan dirimu"kata bu nina
Sinta bertanya padaku
   "Kata kamu cewe atau cowo prit?"tanyanya
   "Aku gatau sin haha"jawabku
Murid itupun masuk dan ternyata dia anak laki laki, yang sepertinya dia keturunan luar negeri.
   "Hai semua"sapanya
   "Halo jugaaaaa...."jawab anak anak cewe kelasku dan ketiga temanku
   "Perkenalkan namaku leonardo, kslian bisa panggil aku leo"
Dari yang aku liat sepertinya semua perempuan dikelas ini tertarik pada leo termasuk ketiga temanku. Bu nina langsung mempersilahkan leo untuk duduk.
  "Duduk disini aja leo"anak anak perempuan berbicara pada leo sambil berteriak histeris
  "Duduk disebelahku sini leo"kata sindi
  "Mending disebelahku aja"balas santi
Akhirnya leo malah duduk disebelahku entah apa alasan dia duduk disebelahku. Diapun meyapaku
   "Apa boleh aku duduk disini?"
   "Boleh"jawabku
   "Salah kenal ya"ucapnya
   "Iya"jawabku
   "Namaku leo, siapa namamu?"tanyanya
   "Aku prita"
   "Oke semoga kita bisa berteman dengan baik ya"ucapnya sambil tersenyum
   "Iya"jawabku
Saat istirahat temanku bilang albert datang ke kelasku ingin betemu denganku, tapi kata sindi daat slbert ingin menghampiriku, dia sedang melihat aku mengobrol dengan leo dan diapun tidak jadi masuk kedalam dan langsung pergi menuju kelasnya lagi.
Keesokan paginya albert terlihat dingin saat bertemu denganku. Dan akupun mencoba menyapanya terlebih dahulu.
   "Hai albert apa kabar"tanyaku
   "Baik"jawabnya dingin
   "Tumben berangkat pagi pagi buta begini haha"candaku
   "Lagi ingin saja, maaf ya prita aku butu buru"jawabnya sambil pergi meninggalkanku
Sesampainya di sekolah aku tidak bertemu dengan albert dan hanya berbincang dan bercanda dengan sindi,santi,dan juga leo. Dan saat sedang asik asiknya berbincang dengan teman temanku saat istirahat, aku mendapat kabar dari sindi bahwa albert akan pindah sekolah mulai besok. Akupun terkejut dan segera menemui albert untuk menanyakan padanya kenapa dia pindah sekolah. Akupun sampai di kelasnya dan langsung menanyakannya pada albert.
  "Albert apa benar kamu mau pindah?"tanyaku
   "Iya prita"jawabnya
   "Kenapa albert?gara gara aku ya?"tanyaku
   "Bukan kok prit haha"jawabku
   "Ah albert awas ya gara gara aku"sindirku
   "Bukan kok prit"jawabnya
 Tet.....(suara bel berbunyi)
   "Eh prit udah bel, balik kelas gih nanti dimarahin gurumu"candanya
   "Iya deh aku kekelas dulu albert, dah bert"
    "Iya dah hati hati ya prit"
Keesokan harinya akupun tidak melihat albert lagi dan tak aku sangka ternyata ucapan dadahnya waktu itu adalah ucapan selamat tinggak darinya. Akupun akhirnya terus bersama sindi,sinta dan santi sampai aku lulus sekolah tanpa kehadiran albert lagi si anak berandal yang sebenarnya baik dan lucu seperti gabungan seorang anak kecil dan seorang pangeran idaman. Untuk albert kuharapkan bisa bertemu lagi denganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H