Mohon tunggu...
Fitrul
Fitrul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer - Reporter Divisi Litbang

Reporter Freelance dan juga desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovatif! Mahasiswa KKN-T UNESA Modifikasi Alat Pemotong Keripik Bonggol Pisang untuk UMKM AFA

10 Juni 2023   22:32 Diperbarui: 10 Juni 2023   22:38 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nganjuk -- Salah satu karya inovatif datang dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Kelompok KKN-T yang dimaksud ialah Kelompok Nganjuk 49 dengan tema Proyek Desa yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Salah satu jurusannya adalah Teknik Elektro, sekelompok mahasiswa ini berkolaborasi dengan Kelompok Nganjuk 50 yang bertemakan kewirausahaan UMKM di Desa Ngepeh.

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro terdiri dari Muhammad Kurniawan Yulianto, Fajar Makmun Maimunir, Muhamad Bagus Fikril Alan, dan Muhammad Labib Abrar. Mereka memodifikasi alat pemotong keripik pada umumnya agar bisa digunakan untuk memotong bonggol pisang. Pengadaan alat ini dikarenakan proses pemotongan bonggol pisang yang cukup memakan waktu lama.

Bagus, salah satu anggota kelompok KKN-T Nganjuk 49 mengatakan, ide pengadaan modifikasi alat pemotong keripik bonggol pisang ini tercetus saat beberapa hari melakukan observasi kolaborasi bersama dengan Kelompok Nganjuk 50 di UMKM AFA. Proses pemotongan bonggol pisang yang masih menggunakan metode konvensional dari pisau hasil modifikasi dari plat gergaji.

"Saya sendiri baru tau setelah tiba di Desa Ngepeh ternyata memiliki beberapa UMKM salah satunya UMKM AFA yang memiliki produk unggulan iconic dari Kabupaten Nganjuk yakni Keripik Bonggol Pisang. Setelah ikut survei bersama kelompok sebelah atau Kelompok Nganjuk 50, saya mengetahui bagaimana proses keripik bonggol pisang diolah. Proses pemotongan yang masih menggunakan pisau membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam untuk memotong satu bonggol pisang." ungkap Bagus saat diwancarai via WhatsApp, Jumat (09/06/2023).

Kelompok Nganjuk 49 melakukan survei kepada Bu Tumi selaku pemilik UMKM AFA yang berdiri sejak tahun 2005. UMKM AFA memiliki beberapa produk yang unik diantaranya, Keripik Bonggol Pisang, Keripik Tempe, Keripik Pelepah Pisang, Stik Daun Kelor, Stik Bawang, Stik Tempe, Stik Buah Naga, Stik Bayam, Stik Wortel, Rempeyek, Krecek Kelor, Krecek Nasi, dan Krecek Bawang. Beliau mengatakan bahwa produk unggulan Keripik Bonggol Pisang memang dalam proses pembuatan membutuhkan tenaga dan waktu yang lama.

"Ya kalau dalam proses pembuatan Keripik Bonggol Pisang, bagian pemotongan membutuhkan tenaga dan waktu yang lama. Ditambah lagi, hasil potongan memiliki ukuran tebal yang berbeda-beda. Jika hasil potongan sedikit tebal, maka tepung kurang menempel. Sedangkan, jika hasil potongan tipis pada proses penggorengan akan hancur dan kurang terbentuk." Ujar Bu Tumi yang diwawancarai di rumahnya, Sabtu (15/04/2023).

Alat ini mempunyai spesifikasi motor bermerk Bison input AC 220 V / 50 Hz dan arus 1.1 Ampere dengan speed 2800 RPM yang membuat putaran stabil pada saat pemotongan. Dua buah mata pisau yang tajam menghasilkan potongan dengan ukuran tebal sama. Berat alat ini cukup ringan, sekitar 7 kg yang mudah untuk dipindahkan dimana saja.

Nah, mesin yang dimodifikasi dalam waktu satu bulan itu, sudah ditrial beberapa kali dan memiliki sejumlah kebermanfaatan. Pertama, lebih efektif, hanya butuh kurang dari satu jam untuk menyelesaikan satu bonggol pisang. Kedua, proses pemotongan yang tidak memerlukan banyak tenaga lebih. Cukup bonggol pisang ditekan dan didorong ke mesin pemotong maka akan dihasilkan potongan tebal yang sama.

Alat ini sudah resmi menjadi milik UMKM AFA pada Selasa, 06 Juni 2023 dengan tujuan meningkatkan produktivitas dari penjualan khususnya Keripik Bonggol Pisang.

(flz)

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun