Ikigai di Era Modern
Akan ada masanya didalam hidup yang akan/sedang kamu jalani, kamu harus menentukan, “hidup seperti apa yang harus aku jalani?”
Banyak dari kalangan anak SMA yang ketika menjelang kelulusan tiba, mereka kerap kali merasa risau. Belum tahu pasti bagaimana setelah lulus nanti—untuk melanjutkan hidup seperti apa.
Apakah melanjutkan pendidikan, atau langsung terjun tanpa payung pada dunia pekerjaan?
Dan, mempertanyakan segala hal yang lainnya yang dirasa membuat pikiran pusing tujuh keliling. Mulai dari kenapa aku harus lahir di tempat A, kenapa ga di tempat B atau bahkan, sampai pertanyaan bertema filosofis seperti,
“Sebenarnya untuk apa aku terlahir di dunia ini?”— sambil mendengarkan lagu Phoebe Bridgers - Scoot Street.
Yah, mungkin hanya Tuhan yang tahu — gummanku.
Hal yang menarik, orang Jepang memiliki sebuah prinsip yang bisa membantu kita menjawab pertanyaan itu.
Prinsip itu bernama, Ikigai.
Ikigai ini dapat diartikan sebagai,“the purpose of life” atau “tujuan hidup”. Kurang lebih, ini adalah prinsip yang bikin hidup orang jadi lebih bermakna, berharga, dan seimbang.
Semisal, ketika aku bangun pagi, aku akan mengatakan pada diriku, “Oke, aku tahu hari ini mau ngapain”, that right aku akan mengeluh, lalu menjalani hari dengan sukaduka, eits maksudnya, aku akan menjalani hari dengan konsep yang ku punya ialah ikigai. Berbeda dengan orang yang gak punya tujuan hidup. Yang ketika setiap kali bangun dari tidurnya, berkata pada dirinya sendiri, “omg, aku cantik/ganteng banget! ” eh bukan, maksudnya "aku harus ngapain yah? gimana yah? kenapa yah? ", seolah selalu merasa bingung setengah edyannn di setiap harinya.