Mohon tunggu...
Wh Nugroho
Wh Nugroho Mohon Tunggu... -

anak yang selalu bertanya pada bapaknya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Monas Juli 2006

27 Mei 2010   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

adalah mawar yang ingin kupetik

dan kusematkan dalam rongga jiwaku

Tak peduli kau tumbuh di tepi jalan, di halaman

atau di semak belukar

bagiku, kau tetap mawar jelita

Tapi,

Mengenang tulang rusukku,

aku tak ingin mematahkannya atas nama kesetiaan

Biarkan kukubur dalam-dalam,

kekagumanku padamu

Harapku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun