Mohon tunggu...
William Henry
William Henry Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Kolese Kanisius

Pemain Ikan dan Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius Wadah Berkembang Sejak Dahulu Hingga Nanti

17 September 2024   21:55 Diperbarui: 17 September 2024   22:08 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kolese Kanisius, sebuah tempat institusi pendidikan atau bagi beberapa orang disebut sebagai sekolah. Tempat ini merupakan tempat berkembangnya siswa secara fisik, rohani, dll. Kolese Kanisius banyak menanamkan nilai nilai seperti contohnya "Man for Others", "4C1L", "AMDG atau ad majorem dei gloriam", dll. Tidak hanya berupa pendidikan karakter tetapi Kolese Kanisius mendalami pula perkembangan dalam kompetensi atau dapat dikatakan akademis, yang menjadikan sebuah tempat berkembangnya siswa mencapai potensi maksimal.

Kolese Kanisius berdiri di tahun 1927 dan telah menanamkan nilai nilai tersebut dimana menjadikan sebuah kekhasan lembaga itu sendiri. Perkembangan tidak hanya dari cara metode adanya kegiatan tetapi juga berupa proses belajar mengajar yang dilakukan seperti contohnya di masa sekarang banyak berupa tugas secara digital atau melibatkan banyak orang dan tidak hanya terfokus pada individu. Contoh lain adalah melibatkan kegiatan pembelajaran yang bertemakan STEAM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics. Hal ini berupa sebuah integrasi pembelajaran yang dilakukan oleh para pelajar. STEAM ini bertujuan untuk mengkorelasikan semua pembelajaran dan dijadikan satu menciptakan sebuah produk, esai, presentasi untuk menjadi bahan tugas.

Saya sendiri telah berada di Kanisius kurang lebih 5 Tahun lebih. Saya merasa bahwa pengajaran dan materi yang beredar menjadi sebuah cara untuk kami mencari korelasi antara apa yang diajarkan dengan kehidupan nyata terutama dengan menemukan tuhan di berbagai kegiatan. Contohnya berada di kegiatan seperti compassion week yang dilalui seluruh peserta didik. Compassion week berupa membersihkan lingkungan dari sampah sampah menyadarkan kita untuk peduli terhadap sesama manusia, makhluk hidup, dan hal hal yang ada disekitar kita. Tak hanya itu kami diajarkan pula untuk sadar bahwa semua ini merupakan ciptaan tuhan dan dengan merawatnya kita membantu memuliakan tuhan. Contoh lain adalah berupa dalam ujian yang dilalui oleh para peserta didik, kami belajar untuk tidak mencontek sesuai dengan ajaran be honest. Hal ini membuat kita mau meningkatkan kompetensi diri kita serta kejujuran. 

Masa yang akan datang tentu menjadi sebuah tantangan dan menjadi sebuah peningkatan untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Menurut saya peserta didik dapat mengalami peningkatan seperti dengan adanya ujian tertulis maupun tidak tertulis dengan cara yang lebih bervariatif. Tak hanya itu tetapi peningkatan kegiatan seperti Compassion week agar lebih mendalam menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Perlu diingat dengan adanya perkembangan zaman sendiri pelajaran dan kegiatan harus menyesuaikan agar tidak tertinggal menyebabkan harus adanya selalu cara untuk berkembang menjadi yang terbaik.

Zaman yang terus berganti menyebabkan banyak terjadi perubahan mulai dari masyarakat hingga situasi serta pelajaran. Saya sendiri tentu memiliki pandangan serta harapan yaitu sebagai salah satu Kolese di Indonesia dan sebagai salah satu sekolah Jesuit tentu kekhasan mengenai pendidikan rohani dan cara untuk bertindak menjadi salah satu ajaran yang harus tetap ada dan harus menjadi sebuah sikap yang ditanamkan serta dikembangkan. Menjadikan Kolese Kanisius sendiri menciptakan peserta didik yang beriman serta berkompetisi dan mengikuti nilai nilai Ignatian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun