Dampak terhadap negara sendiri dapat diketahui melalui susahnya negara membayar hutang yang banyak. Walaupun diketahui bahwa jalur perekonomian Indonesia berada di jalur yang aman dalam beberapa waktu tetapi terjadi juga masalah dimana diketahui bahwa Indonesia merupakan negara baru yang belum lama terbentuk.Â
Hal ini menyebabkan kondisi perekonomian sangat mudah untuk jatuh. Tak hanya itu juga dimana saat itu Indonesia masih dikatakan sebagai negara berkembang Indonesia masih sangat membutuhkan bantuan dari pihak eksternal yang menyebabkan terbentuknya hutang. Sehingga pada saat perekonomian indonesia jatuh, hutang hutang itu menjadi sulit dibayar terutama akibat kenaikan harga mata uang AS.
Penurunan harga rupiah menyebabkan nilai mata uang rupiah melemah. Harga rupiah yang melemah dapat dikatakan harga mata uang rupiah sulit menyeimbangkan dengan dollar AS. hal ini menyebabkan kenaikan harga bahan pangan yang beredar di masyarakat. Kenaikan harga ini menjadikan tidak hanya satu atau dua pihak masyarakat di Indonesia yang terkena dampak dari krisis ini, melainkan hampir seluruh orang terkena krisis ini. Harga harga yang naik menyebabkan orang orang  kesulitan mencari bahan pangan atau kebutuhan sehari hari.Â
Dari kenaikan harga pangan dan harga untuk kebutuhan hidup sehari hari, tentu berakibat juga terhadap sektor perekonomian seperti perkantoran. Perkantoran tentunya banyak mengurangi biaya pengerjaan dan banyaknya orang yang bekerja. Hal ini menyebabkan banyak pengangguran yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Kesulitan ini juga menyebabkan tidak sedikit perusahaan yang mengalami kerugian besar. Kerugian juga menyebabkan perekonomian indonesia yang semakin lemah sehingga memperparah kondisi krisis ekonomi di Indonesia pada saat itu.
Masyarakat Indonesia sendiri menjadi kurang percaya akan negara Indonesia sendiri. Kehilangan kepercayaan dikarenakan masyarakat indonesia melihat bahwa di kondisi buruk seperti ini Indonesia dalam kondisi lemah sehingga orang Indonesia lebih percaya dengan negara luar.Â
Hal ini memiliki contoh seperti banyak orang indonesia yang kabur ke luar negeri untuk tinggal disana selama beberapa saat akibat ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik Indonesia. Tidak harus berpindah negara melainkan ada juga tindakan tindakan seperti pemindahan properti atau uang ke negara luar seperti memindahkan barang berharga serta uang ke luar negeri. Hal ini terjadi akibat hilangnya kepercayaan masyarakat indonesia atas pihak negara yang tidak stabil.
Dampak lain adalah berupa adanya aksi rasisme terhadap etnis Tionghoa. Rasisme ini menurut beberapa pihak masih ada dan beredar hingga saat sekarang walau tentu jumlahnya lebih sedikit tidak seperti masa masa krisis ekonomi di tahun 1998 itu sendiri. Akibat hoax yang menyebarkan bahwa masyarakat etnis Tionghoa merupakan penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia menyebabkan masyarakat pribumi kehilangan kepercayaan serta menjadi menyalahkan masyarakat etnis tionghoa atas terjadinya krisis ekonomi. Tindakan rasisme ini menjadi dampak dimana terjadi kekacauan pada tahun 1998 fisik maupun verbal.Â
Salah satu dampaknya adalah seperti pembakaran toko toko yang dimiliki orang etnis Tionghoa ataupun juga perusakan rumah rumah orang etnis Tionghoa. Disaat sendiri beberapa orang masih menyalahkan kerusakan perekonomian indonesia ke orang etnis Tionghoa menyebabkan masih ada segelintir orang yang suka mengejek dan menjauhkan ras atau etnis tionghoa.
Salah satu narasumber saya yaitu Ibu Shinta juga mengalami dampak tentunya pada saat krisis ekonomi tahun 1998. Pada saat itu beliau mengalami ketidak percayaan kepada negara indonesia akibat situasi yang tidak pasti. Terutama dengan adanya kerusuhan seperti ada bakar bakar, kekerasan,dll terutama dalam ekonomi seperti harga yang fluktuasi, ketidakpastian harga bahan bahan pangan, kebutuhan sehari hari mahal, dll.Â
Hal ini menyebabkan beliau pindah ke luar negeri yaitu ke Singapura. Hal ini dilakukan karena negara luar lebih bisa menjamin keamanan disaat itu serta harga barang diluar lebih stabil dan pasti. Dikatakan walaupun krisis ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di beberapa negara di Asia, tetapi menurut Ibu Shinta sendiri negara luar lebih bisa menjaga keseimbangan politik di negaranya dan dapat lebih menjaga keamanan masyarakat didalamnya.Â
Disambung juga bahwa indonesia berada di posisi mendekati pemilu dan kondisi politik tidak stabil akibat mau adanya pergantian presiden pada saat itu menyebabkan lebih memilihnya negara luar dibanding negara indonesia akibat kepastian negara indonesia yang tidak bisa dijamin.