Mohon tunggu...
William Henry
William Henry Mohon Tunggu... Lainnya - Whmsaquarist

Whmsaquarist : ikan, tanaman, aquarium, kolam

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Geophagus, Sang Pengunyah Pasir dan Tanah

19 Mei 2024   00:59 Diperbarui: 19 Mei 2024   01:03 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geophagus adalah ikan dari keluarga cichlid yang berasal dari perairan air tawar yang terletak Amerika selatan di negara negara seperti Brazil, Argentina, Uruguay, dll. Ikan ini memiliki nama Geophagus yang berasal dari dua bagian kata yaitu geo berasal dari kata gea yang berarti bumi di bahasa yunani dan phagea yang berarti makan di bahasa yunani. Kata tersebut membentuk kata Geophagus yang dapat disimpulkan sebagai Pemakan Bumi atau di bahasa inggris earth eater. 

Ikan ini memiliki tingkah laku yang dapat dikatakan unik dan berbeda dari ikan jenis lainnya.  ikan ini memiliki kebiasaan yaitu mengunyah pasir atau tanah yang berada di dasar perairan, hal ini dikarenakan cara mencari makan ikan ini adalah dengan cara mencari krustasea ataupun detritus yang berada di dasar perairan. Sifat ikan ini dapat tergolong ikan yang baik, hal ini dikarenakan sifat ikan yang tidak teritorial dan dapat hidup berdampingan dengan ikan ikan yang jauh lebih kecil ukurannya dibanding geophagus seperti jenis jenis tetra.  

Ikan ini memiliki jenis yang dapat dikatakan cukup banyak dan sudah ada 20 jenis lebih yang terdaftar secara ilmiah. Geophagus juga memiliki kerabat dekat yang dimana merupakan ikan ikan bergenus satanoperca, biotodoma, dan gymnogeophagus yang memiliki kebiasaan mirip yaitu mengunyah pasir atau tanah di dasar air. Genus genus kerabat ini tak hanya memiliki kebiasaan yang mirip melainkan memiliki bentuk yang mirip pula dimana mulut pada ikan ini memang dirancang untuk dapat mengunyah dan menyedot pasir untuk mencari makanan

Geophagus memiliki berbagai macam warna dan bentuk. Warna geophagus memiliki banyak varian mulai dari warna merah, hijau, coklat, kuning, hingga warna biru. Sedangkan bentuk geophagus memiliki bentuk yang bermacam macam seperti dimulai dari yang besarnya hanya mencapai 15 cm hingga mencapai 20 cm, ada pula yang memiliki ciri khas yaitu kepala yang besar seperti jenis jenis geophagus balzani, ada pula yang memiliki pola warna bermacam macam seperti ada yang memiliki bercak seperti berlian, titik hitam, dll.

Jenis ikan ini memiliki tempat tinggalnya di alam yang bermacam macam dimulai dari air yang tenang, air yang memiliki arus berjalan, hingga air yang dapat dikatakan memiliki arus yang cukup kencang. Air yang ditempati geophagus biasanya memiliki kadar tanin yang cukup besar, hal ini menyebabkan Ph menjadi asam dan air menjadi gelap kecoklatan. Sungai tempat asal Geophagus memiliki ciri yang unik dimana air dapat dikatakan asam diketahui oleh Ph yang memiliki rentang dari 4.0 hingga ph 7.0. Selain itu lingkungan hidup Ikan ini diikuti dengan adanya bebatuan, kayu, dan tentunya dasar air yang berubah tanah atau pasir yang umumnya digunakan sebagai tempat mencari makan ikan ini.

Keunikan ikan ini tidak berhenti hingga lingkungan dan morfologi ikan ini melainkan cara reproduksi dan berkembang biak ikan ini memiliki cara yang berbeda dari ikan lain. Orang tua ikan pada musim kawinnya akan memilih satu dengan yang lain secara alami dan akan menyiapkan sarang yang biasanya terletak diatas permukaan batu. Pada kondisi matang betina dapat menghasilkan telur hingga 200 butir sekali bertelur. Geophagus memiliki cara melindungi telur yang berbeda beda dimana ada yang membiarkan anak anaknya besar dengan kedua orang tua menjaga sarang ada pula yang memiliki sifat Mouthbrooder dimana salah satu dari kedua induk atau biasanya jantan akan menginkubasi telur pada mulutnya untuk melindungi dari ancaman bahaya. Jika burayak atau anak anak geophagus sudah menetas mereka pun akan berenang di samping induknya hingga kondisi sudah siap untuk menjadi individu yang dapat bertahan hidup sendiri, kegiatan ini dapat disebut sebagai schooling atau shoaling.

Keindahan sekaligus keunikan ikan ini menjadikan ikan ini menjadi salah satu ikan favorit yang beredar di kalangan pecinta ikan hias sekaligus di perdagangan ikan hias international. Ikan yang memiliki sifat yang baik dan dapat hidup berdampingan dengan ikan jenis lain menjadi salah satu faktor ikan ini digemari di kalangan pecinta ikan hias. Ikan ini sendiri sudah banyak dibudidayakan di kalangan masyarakat seperti contohnya geophagus sveni, geophagus altifrons, dan geophagus winemilleri. Indonesia sendiri sudah dapat membudidayakan ikan ini dan menjadi salah satu pemasok geophagus di dunia.

Dengan adanya permintaan yang besar akan ikan geophagus untuk menjadi ikan peliharaan tentunya spesies ini dapat menjadi terancam di alamnya. Kekhawatiran akan menghilangnya spesies ikan ini menjadikan para peneliti melakukan penelitian terkait ikan ini seperti cara reproduksi, morfologi, tempat tinggal, dll. Pembudidaya juga membantu menjaga ikan ini dengan cara membudidaya dimana membuat komoditas ikan tidak bergantung pada tangkapan alam melainkan dengan ikan hasil budidaya. Hal ini menyadarkan bahwa pentingnya menjaga ikan ini agar tidak punah dan tetap lestari walau menjadi salah satu ikan yang menjadi primadona di kalangan pecinta ikan hias.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun