i. berpartisipasi secara aktif dalam supervisi Praktik Pekerjaan Sosial;Â
j. kemampuan melakukan analisis kritis terhadap aspek makro yang mempengaruhi pelayanan; danÂ
k. keterlibatan dalam pengembangan profesional yang berkelanjutan seperti yang ditetapkan oleh Organisasi Pekerja Sosial.
Bagaimana dengan ketrampilan Konsultasi yang harus dimiliki oleh seorang pekerja sosial dalam mengembalikan keberfungsian kliennya? sebelumnya kita harus mengetahui pengertian dari konsultasi itu sendiri,Â
Konsultasi dapat diartikan sebagai proses memberikan bantuan kepada seseorang oleh orang yang ahli dan memenuhi standar kualifikasi pada area tertentu untuk mengetahui tentang diri mereka, mengembangkan potensi, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, penyetelan diri, dan lain-lain. Â
Pekerja Sosial berbeda dengan Konsultan namun pekerja sosial harus mempunyai ketrampilan konsultasi dalam memberikan intervensi kepada kliennya, berikut 11 point ketrampilan konsultasi ;Â
1. Ketrampilan berfikir kreatif ; ketrampilan disini bahwa pekerja sosial dalam mendengarkan, melihat permasalahan yang dimiliki oleh kliennya menganut prinsip penerimaan, non judgement namun dituntut untuk berfikir kreatif dalam memberikan edukasi, pengetahuan kepada kliennya terkait beberapa hal yang belum diketahui oleh kliennya agar kliennya mempunyai pandangan yang luas dan mampu juga memandang sesuatu dari berbagai aspek kehidupan. sehingga dalam proses ketrampilan ini nantinya klien dan peksos akan menemukan kesepakatan pandangan dalam berfikir, hal ini menjadi langkah awal dan masuk pada tahapan pendekatan awal dalam pekerjaan sosial.Â
2. Pemikiran strategis ; Ketrampilan ini adalah bagaimana seorang pekerja sosial adalah mengidentifikasi area-area yang terputus dan mengisi kesenjangan tersebut. Ini mengharuskan Pekerja sosial untuk beralih antara sudut pandang lalat  dan semut. pada ketrampilan ini bagaimana ketrampilan mendengarkan aktif sangat berperan dengan memahami makna pemikiran dari klien kita, dan pekerja sosial menghubungkan antara teori dan praktek atau kenyataan dalam kehidupan klien tentu saja berorientasi pada tujuan tertentu atau penyelesaian permasalahan klien.Â
3. Ketrampilan komunikasi yang efektif; komunikasi disini adalah komunikasi teraupetik yang tujuannya untuk mencari solusi akan permasalahan klien.Â
4. Ketrampilan Observasi; hal ini diterapkan saat pekerja sosial dengan klien sudah mencapai kesepakatan bersama dalam rencana intervensi, selanjutnya pekerja sosial melakukan pengamatan apakah rencana intervensi yang sudah disepakati dilaksanakan oleh kliennya atau sebaliknya. maka dari itu ketrampilan observasi ini perlu diasah.
5. Ketrampilan Objectivitas dan kemandirian; ketrampilan ini sangat menantang bagi pekerja sosial untuk bersikap netral dalam memandang permasalahan klien tanpa harus mengesampingkan informasi dari significant other. berempati boleh namun tidak diperkenankan larut dalam permasalahan yang ada sehingga melibatkan emosi yang dalam.