Mohon tunggu...
Rifan Eka Putra Nasution
Rifan Eka Putra Nasution Mohon Tunggu... Dokter - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain

Dokter, Penulis, Pembicara Publik, dan Penikmat Kopi. Tulisan lainnya dapat dilihat di whitecoathunter.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kematian Campak Meningkat, Terima Kasih Kaum Antivaksin

17 Desember 2019   11:46 Diperbarui: 17 Desember 2019   19:01 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Propaganda antivaksin terutama vaksin campak menyebar pesat beberapa tahun terakhir. Media sosial menjadi alat utama dalam rangka penyebaran propaganda antivaksin ini. Sayangnya, penyebarluasan informasi yang keliru terkait pemberian vaksin telah menyebabkan peningkatan angka kematian karena campak di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan data kematian campak di seluruh dunia pada tahun 2018.

Data tersebut menunjukkan bahwa angka kematian karena tampak meningkat dalam 2 tahun berturut-turut setelah mencapai angka kematian terendahnya pada tahun 2016.

Angka kematian ini bahkan semakin lebih buruk di tahun 2019. Kemiskinan dan sulitnya akses ke layanan kesehatan menjadi beban utama kematian karena campak.

Data dari WHO dan CDC menunjukkan bahwa dunia saat ini seolah-olah kehilangan kekuatan ketika berperang melawan penyakit dan kematian yang disebabkan oleh campak. Suatu kondisi infeksi virus yang dapat dicegah dengan vaksin.

Lebih dari 140.00 orang kehilangan nyawa pada tahun 2018 dan sebagian besar kematian ini terjadi pada anak kecil. Bila angka di seluruh dunia meningkat dalam 2 tahun terakhir bagaimana dengan kondisi di negara kita Indonesia?

Situasi Kasus dan Cakupan Imunisasi Campak di Indonesia

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa setiap tahun melalui kegiatan surveilans (pengumpulan data) dilaporkan lebih dari 11.000 kasus suspek campak, dan kasus campak pasti berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium adalah sekitar 12--39%. 

Sebanyak 23.164 kasus campak ditemukan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2015. Namun, jumlah kasus ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kasus nyata di lapangan karena banyaknya kasus yang tidak dilaporkan.

Dari tahun 2013 hingga 2015 kejadian penyakit campak cenderung meningkat kondisi ini terkait dengan penurunan cakupan imunisasi campak pada tahun 2013 hingga 2015. 

Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara penurunan cakupan imunisasi campak dengan peningkatan kejadian campak di Indonesia.

Sumber: Status campak dan rubella saat ini di Indonesia,2016
Sumber: Status campak dan rubella saat ini di Indonesia,2016
Indonesia juga mengalami penurunan persentase kabupaten yang memiliki cakupan imunisasi campak dosis pertama > 95%  yaitu dari 45% pada tahun 2013 menjadi 28% pada tahun 2015.

Namun, kita di Indonesia hingga saat ini belum memiliki data pasti terkait dengan jumlah kematian karena campak.

Kematian karena Penyakit Campak dan Propaganda Anti Vaksin

Data di atas telah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kejadian dan kematian penyakit campak.

Sebagian besar kematian karena penyakit campak terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Bayi dan anak adalah populasi yang sangat rentan terinfeksi campak. Risiko untuk mengalami komplikasi seperti Pneumonia (infeksi paru-paru) dan ensefalitis (radang otak), kecatatan seumur hidup, kebutaan, atau kehilangan pendengaran juga meningkat pada anak-anak.

Vaksin campak yang aman dan efektif diperkenalkan pada tahun 1963. Sebelum tahun tersebut terdapat jutaan kasus campak di seluruh dunia dengan angka kematian sebesar 2,6 juta jiwa per tahun.

Cakupan vaksin yang meluas telah menurunkan angka kematian karena penyakit virus ini bertahun-tahun yang lalu. Sayangnya, sejak tahun 2016 kasus campak terus meningkat dan data menunjukkan penurunan cakupan vaksin campak.

Terima Kasih Kepada Anti Vaksin

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com
Sebaran informasi salah atau informasi palsu yang sering kita sebut sebagai disinformasi atau hoax dalam bidang kesehatan tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu penyebab utama turunnya angka cakupan vaksin campak dan meningkatkan insiden kasus campak.

Terima kasih kepada kaum antivaksin yang telah membuat masyarakat dunia menjadi tidak percaya terhadap efektivitas pemberian vaksin campak untuk mencegah kondisi yang dapat mematikan ini.

Vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi keparahan penyakit campak. Pengurangan dalam cakupan vaksinasi sekarang tercermin dalam kemunculan kembali epidemi campak.

Banyak orang tidak mengakui efektivitas vaksinasi dan takut efek sampingnya. Perhatian utama adalah keamanan vaksin dan juga kehalalannya.

Terima kasih kepada kaum antivaksin yang telah membuat seluruh dunia menjadi kesulitan dalam perang melawan penyakit infeksi ini.

Apa yang bisa kita lakukan melawan propaganda antivaksin?

Alasan setiap orang menolak pemberian vaksin adalah berbeda beda. Beberapa berpendapat atas keyakinan agama sedangkan beberapa lainnya sangat percaya dan cenderung menyukai informasi palsu terkait bahaya vaksin yang beredar di media sosial atau komunitas antivaksin mereka. Kondisi ini telah berakibat buruk seperti yang telah kami jelaskan di atas.

Saat ini, banyak orang, termasuk tenaga kesehatan, memiliki harapan besar untuk menghancurkan mitos antivaksin agar kaum antivaksin ini tersadar atas kebenaran pemberian vaksin.

Vaksin adalah cara yang sangat aman, sangat efektif untuk melindungi diri kita sendiri dan masyarakat kita dari penyakit yang dapat dicegah termasuk campak.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk melawan kaum antivaksin ini?

Mari kita berkenalan dengan Samy Awwad, seorang siswa sekolah menengah atas di Humboldt County, California. Awwad adalah sosok muda yang memiliki keberhasilan dalam memerangi kaum antivaksin.

IMMUNIGLOBAL adalah program yang diluncurkan oleh Awwad dan rekan nya untuk mengajarkan kaum muda tentang manfaat vaksin.

Awwad dan timnya mengadakan lokakarya di sekolah-sekolah sekitar lingkungan tempat tinggal mereka dan memberikan pendidikan teman sebaya terkait dengan vaksin, perilaku hidup bersih dan sehat, dan manfaat imunisasi. Langkah yang luar biasa dari seorang anak muda untuk melawan kaum antivaksin.  

Kita juga dapat melawan kaum antivaksin dengan beberapa langkah sederhana. Jika kita memiliki kekhawatiran tentang vaksin campak untuk anak Anda silakan berdiskusi dengan dokter yang kita percaya.

Tanyakan pendapatnya terkait dengan pemberian vaksin campak, apa manfaatnya dan apa efek samping serta risiko yang mungkin terjadi setelah imunisasi dilakukan.

Dalam hampir semua kasus, potensi risiko vaksin jauh lebih kecil daripada risiko mengembangkan penyakit yang diciptakannya untuk dicegah.

Selain itu, bila kita menerima informasi terkait dengan vaksin campak di media sosial atau komunitas kita maka sebaiknya kita pilah dahulu informasi tersebut. Pastikan kebenarannya dan jangan dibagikan bila kita tidak yakin akan kebenaran informasi tersebut.

Semoga kita dapat berperan untuk melawan kaum antivaksin yang telah menyumbang penurunan cakupan imunisasi campak dan peningkatan angka kematian karena penyakit campak ini.

Semoga bermanfaat.

Referensi:
[1] [2]
Housset B. Dfiance vis--vis de la vaccination : pourquoi ? [Distrust of vaccination: Why?]. Rev Mal Respir. 2019;36(8):955--961.
Conis E. Measles and the Modern History of Vaccination. Public Health Rep. 2019;134(2):118--125.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun